Sisi Lain Metropolitan
Pekerjaan Terdampak Pandemi, Ahmadi Manfaatkan Waktu Cari Ular Liar di Aliran KBT Duren Sawit
Ahmadi (34) manfaatkan waktu luang untuk mencari ular di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Ahmadi (34) manfaatkan waktu luang untuk mencari ular di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur.
Madi sapaannya merupakan warga Cilacap, Jawa Tengah yang beberapa tahun belakangan tinggal di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Usai usaha kayunya bangkrut, ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta seorang diri sekira tahun 2015 lalu.
"Di Jakarta udah lumayan lama. Istri sama anak sudah meninggal. Jadi merantau sendiri," ujarnya kepada TribunJakarta.com, Senin (15/2/2021).
Selama di Jakarta, Madi bekerja sebagai kuli pengangkut puing.
Ia tinggal di sebuah rumah kontrakan yang disewa oleh bosnya.
"Pas sampai di sini kerjanya jadi sopir yang buang puing-puing bekas bangunan. Jadi nanri saya yang angkut terus dibuang di pembuangan," jelasnya.
Untuk satu kali membawa puing, biasanya Madi akan diberikan upah sebesar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu.
"Dalam sehari biasanya bisa 50 kali bolak balik. Ya kalau bayarannya tergantung ya, jadi enggak selalu segitu. Nah kan puingnya juga enggak selalu ada. Kadang dua hari sekali baru ada lagi," ungkapnya.
Sayangnya, selama pandemi pekerjaannya sangat terdampak dan pendapatannya otomatis menurun drastis.
Tumpukan puing menjadi hal yang paling sulit dicari. Parahnya, saat ini ia sudah dua minggu tak membuang puing dan tak memiliki pemasukan.
Bagusnya, Madi menjadikan kebiasaannya mencari ular liar sebagai pemasukan tambahannya saat ini.
Madi mengatakan dirinya memang menyukai hewan reptil, teutama ular sedari kecil.
Ia mempelajari jenis dan cara mempelajari ular secara langsung dari rekan dan media sosial.