Polisi Imbau Warga Tangerang Tidak 'Nobar' Bencana Banjir di Tengah Pandemi Covid-19
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima meminta lokasi banjir tidak jadi tontonan warga.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima meminta lokasi banjir tidak jadi tontonan warga.
Seperti diketahui, beberapa kawasan di Kota Tangerang masih tergenang banjir hingga siang ini.
Seperti yang terjadi di Perumahan Total dan Garden City, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang yang masih digenangi air setinggi dua meter.
Kemudian Komplek Ciledug Indah 1 dan 2 walau sudah mulai surut dan mulai bisa dilintasi kendaraan bermotor.
Ada beberapa akses di kawasan tersebut yang masih terputus oleh genangan air.

Deonijiu pun meminta warganya untuk tidak menonton dan berdiam diri di sekitar lokasi banjir.
Warga yang tidak terdampak banjir diminta untuk tetap di rumah mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung.
Baca juga: Detik-Detik Longsor Timpa 3 Rumah di Depok, Warga Selamatkan Diri Lewat Jendela
Baca juga: Pompa Penyedot Macet, Banjir di Kota Tangerang Masih Setinggi 2 Meter
Baca juga: Pemprov DKI Serius Tangani Banjir, Basri Baco Sebut Anggaran Normalisasi Rp1,5 Triliun Tak Dihapus
Selain itu banjir saat ini juga terjadi di tengah pandemi Covid-19.
"Masyarakat yang tidak terdampak banjir mohon tidak menjadikan ini (bencana banjir) sebagai tontonan, saya imbau agar tetap tinggal di rumah," ujar Deonijiu, Minggu (21/2/2021).
Polres Metro Tangerang Kota juga menerjunkan sekira 1.500 personel yang ditempatkan di wilayah masing-masing polsek.
Anggota kepolisian juga akan patroli secara berkala untuk berjaga apabila masih ada warga yang belum dievakuasi.
Baca juga: Banjir Tinggi di Ciledug Indah Mulai Surut, Sebagian Warga Mulai Kembali ke Rumahnya
"Personel yang kurang lebih ada 1.500 personel terbagi ke polsek wilayah masing-masing semua punya tanggung masing masing, kami juga tetap melakukan patroli di lokasi banjir," ungkap Deonijiu.
Sementara itu, banjir di Kota Tangerang terjadi di 289 Rukun Tetangga (RT), 131 Rukun Warga (RW) yang tersebar di 47 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan dengan jumlah warga terdampak 6.880 jiwa dari 2.763 Kepala Keluarga (KK).
Diberitakan sebelumnya, Perumahan Garden City dan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang sampai detik ini masih terendam banjir yang sangat tinggi, Minggu (21/2/2021).
Tak tanggung-tanggung, dari informasi yang didapatkan, rata-rata ketinggian di daerah yang langganan banjir tersebut mencapai 210 sentimeter.

"Update untuk sementara di Total Persada dan Garden City itu malah bertambah lima sampai 10 sentimeter. Jadi sekarang malah ada yang 210 sentimeter," ungkap Kasubag TU UPT Periuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Kamaludin Azizi saat dihubungi, Minggu (21/2/2021)
Ia menjelaskan kalau air semakin tinggi disebabkan lokasi tersebut sempat diguyur hujan lebat lagi pada Sabtu (20/2/2021) malam.
Ditambah alat pompa untuk menyedot genangan air sempat tidak berfungsi.
"Semalam sempat hujan sebentar tapi lebat banget. Pompa penyedot juga belum berfungsi karena listrik mati," ungkap Kamaludin.
Hingga detik ini, pihaknya masih fokus melakukan evakuasi terhadap warga yang masih bertahan di lantai dua rumahnya atau bahkan loteng.
30 orang pun ditambah untuk mempercepat proses evakuasi warga korban banjir tahunan.

"Masih fokus evakuasi warga dulu yang tinggal di lantai dua dan yang mau ambil perlengkapan pakaian dak tidur," ujar Kamaludin.
Menurutnya, ada lima tenda yang sudah didirikan di Perumaham Garden City dan Total Persada untuk membantu para pengungsi soal pasokan makanan.
"Untuk dapur umum sudah tersedia, semua kebutuhannya sudah di siapkan," pungkas Kamaludin.
Beda halnya dengan, Komplek Ciledug Indah, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang yang mulai surut hingga siang ini, Minggu (21/2/2021).
Seperti diketahui, perumahan tersebut pada Sabtu (20/2/2021) banjir tinggi mencapai pinggang orang dewasa bahkan lebih.
Curah hujan yang begitu tinggi menjadi biang kerok perumahan yang berada diperbatasan Kota Tangerang dan DKI Jakarta tersebut.
Bukan hanya banjir tinggi, tapi banjir di Ciledug Indah memiliki arus yang cukup kencang.
Baca juga: Banjir Tinggi di Ciledug Indah Mulai Surut, Sebagian Warga Mulai Kembali ke Rumahnya
Membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang harus membuat tali untuk warga yang hendak mengungsi agar tidak terseret banjir.
Namun, terpantau di siang yang teramat terik ini, ketinggian air di Komplek Ciledug Indah mulai surut perlahan.
Bagian depan Komplek Ciledug Indah 2 sudah bisa dilalui secara leluasa lantaran genangan air yang sudah dangkal sampai mata kaki orang dewasa.
Begitu pun yang terjadi di depan Komplek Ciledug Indah 1 yang terjadi arus cukup deras sekarang sudah bisa dilalui secara normal walau ada arus yang tidak seberapa.
Anak-anak kecil pun sudah mulai bisa bermain air, bersenda gurau secara aman dan tenang karena air sudah sangat surut.
Tampak ada beberapa warga yang mulai bebenah rumah membersihkan lumpur, mengeluarkan air dari rumahnya, dan menyelamatkan harta bendanya.

"Sudah mulai surut dari siangan tadi soalnya enggak hujan lagi plus panas banget hari ini jadi cepet surutnya. Kalau masih hujan sih enggak tau deh, mungkin masib tinggi (banjir)," kata Ardiansyah warga Komplek Ciledug Indah, Minggu (21/2/2021).
Ia mengatakan sebagian warga yang mengungsi mulai berbondong-bondong pulang ke rumahnya.
Tapi ada juga warga yang belum kembali hingga siang ini.
"Rata-rata yang sudah balik tinggalnya di depan, soalnya di belakang masih se-paha agak tinggi. Tapi udah surut juga itu itungannya," sambung Ardiansyah.
Sementara, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, akan melakukan swab test kepada para pengungsi korban banjir.
Hal tersebut untuk mentracking dan mencegah penularan Virus Corona.
"Memang rencananya Dinas Kesehatan akan kita instruksikan melakukan swab. Tentu saja untuk mengantisipasi supaya pengungsi yang sehat tertular dengan OTG," kata Arief saya meninjau lokasi banjir di Total Persada, Kota Tangerang, Sabtu (20/2/2021).
Ia juga menginstruksikan kepada aparat setempat mulai dari lurah dan camat untuk meminimalisir jumlah pengungsi.
Bila membludak, tempat pengungsian harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Sudah saya instruksikan camat untuk memakai semua fasilitas yang tersedia dulu. Kalau di total Persada yang utama ini kan GOR tapi kalau kita lihat sekolah yang dipakai itu baru sedikit," kata Arief.
Baca juga: Detik-Detik Longsor Timpa 3 Rumah di Depok, Warga Selamatkan Diri Lewat Jendela
Ia pun meminta para camat yang wilayahnya tergenang banjir untuk melakukan mekanisme-mekanisme untuk para pengungsi agar tidak berkerumun.
"Di Kota Tangerang sekolah kan banyak, kita instruksikan semua ruangan kelas difungsikan minimal satu seluarga satu kelas supaya tidak berkumpul dengan keluarga yang lain," pungkas Arief.