Benarkah SBY Telah Membuat Demokrat Jadi Partai Keluarga? Pendiri PD Singgung Hal Ini

pendiri Partai Demokrat (PD), Ahmad Yahya dan Darmizal MS menilai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat Demokrat menjadi partai keluarga

Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJateng/istimewa
Logo Partai Demokrat 

Sementara itu, HM Darmizal MS menyoroti dampak dari perubahan Partai Demokrat menjadi partai keluarga SBY.

Menurut Darmizal, imbas hal tersebut, tren perolehan suara partai Demokrat dalam pemilu selalu menurun.

Termasuk diantaranya saat AHY diujicoba dalam Pilkada DKI dan Pemilu 2019, di mana suara Partai Demokrat terus turun hingga hanya sebesar 7 persen.

“Lagi-lagi partai yang dikelola dengan manajemen keluarga tidak dapat membuktikan membesarkan dan memenangkan Partai Demokrat," kata Darmizal.

Seperti diketahui, dalam kepengurusan Partai Demokrat periode 2015-2020, jabatan-jabatan strategis di jajaran pengurus DPP semakin dikuasai oleh keluarga SBY.

Bahkan setelah AHY gagal dalam bursa Gubernur DKI 2017, SBY menobatkan AHY sebagai Komandan Tugas Utama (Kogasma) yang fungsinya memenangkan Pemilu 2019.

Hasilnya, peroleh suara Partai Demokrat justru terus semakin anjlok.

Baca juga: Survei Indometer: Elektabilitas Partai Demokrat Melonjak, PDIP Turun, PKS dan PSI Konsisten Naik

Baca juga: Demokrat dan AHY Dinilai Bisa Jadi Role Model Politik Bagi Anak Muda

Baca juga: Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Petani Ini Bela Moeldoko

Dorong Digelarnya KLB

Gejolak di dalam tubuh Partai Demokrat kian panas.

Salah satu senior partai berlambang mercy tersebut, Max Sopacua kini mulai terang-terangan memberikan pernyataan melawan pengurus partai yang ada saat ini.

Max Sopacua mengungkapkan, bahwa deklarator dan senior partai menginginkan adanya perubahan di Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.

Termasuk dirinya, Max dengan senior partai yang lainnya mendorong digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

"KLB itu sesuatu yang tidak haram, KLB itu terdaftar atau merupakan pasal penting dalam AD/ART semua partai politik di dunia," kata Max saat dihubungi Tribunnews, Senin (22/2/2021).

Max mengatakan, KLB bisa digelar ketika ada ketidakpuasan terhadap suatu masalah yang ada di dalam partai politik.

Dia menilai, KLB tepat digelar lantaran saat ini arah dari kepemimpinan Partai Demokrat tak sesuai dengan cita-cita para pendiri partai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved