Putri Sulungnya Tewas Dihantam Bus Agra Mas Naik Motor Pinjam Tetangga, Keluarga Devina Kebingungan

 Sepeda motor yang dipakai Deviena Wahyu Eka Pratiwi saat insiden kecelakaan maut dengan bus Agra Mas ternyata bukan miliknya.

Editor: Wahyu Aji
TribunSolo.com/Adi Surya
Wahyudi saat mendoakan anak sulungnya, Deviena Wahyu Eka Pratiwi di pemakaman Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM, SUKOHARJO - Wahyudi tidak pernah menyangka anak sulungnya, Deviena Wahyu Eka Pratiwi, akan meninggalkannya selama-lamanya.

Deviana adalah pengemudi sepeda motor yang menjadi korban tabrakan dengan bus Agra Mas. Ia meninggal, Jumat (19/2/2021) pukul 22.00 WIB.

Ternyata, sepeda motor yang dipakai Deviena saat kecelakaan maut dengan bus Agra Mas bukan miliknya.

Sepeda motor tersebut diketahui milik tetangga teman korban.

Motor dipinjam saat korban dan temannya hendak berangkat ke sekolah.

Baca juga: Kisah Wahab Lansia 78 Tahun Tuntun Sepeda Keliling Jakarta Tawarkan Pijat, Bagi Rezeki Dapat Donasi

Hal itu diungkapkan Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto.

"Kebetulan sepeda motor dapat pinjam. Yang pinjam temannya dari tetangga," ungkap Saeran kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/2/2021).

Saeran mengungkapkan pihak keluarga saat ini bingung untuk nasib sepeda motor tersebut.

Apalagi, keluarga Deviena bukan orang berada.

Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Telah Dibuka, Begini Cara Atasi Gagal Unggah Foto KTP di prakerja.go.id

Baca juga: Penjelasan BMKG Viral Kawasan BSD Serpong Turun Kabut Tebal Mirip di Puncak, Bogor

Baca juga: Pintu Air Bendung Ciputat Jebol, 2 Perumahan Ini Terancam Terkena Banjir Parah

Orang tuanya berprofesi sebagai seorang penjual ayam goreng dan ibunya pegawai pabrik.

"Saya juga tidak tahu. Jalannya ke depan seperti apa," kata Saeran.

"Belum tahu langkah-langkahnya," tambahnya.

Baca juga: Komentari Giring Kritik Banjir Jakarta, Pasha Ungu Malah Balik Dicibir Warganet

Ayah Dapat Kabar

Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto, mengatakan saat kejadian maut yang merenggut nyawa korban, Wahyudi tengah berada di rumah.

Ia tidak membuka lapak jualan ayam gorengnya di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

"Bapaknya libur, sakit karena kecapaian," kata Saeran kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/2/2021).

Sebelum kejadian, Saeran mengungkapkan korban sempat berpamitan ke Wahyudi.

Saat itu Deviena hendak ke sekolah mengambil tugas bersama teman-temannya.

Setelah berpamitan, korban bergegas ke rumah temannya dengan mengayuh sepeda angin.

Korban dan temannya kemudian berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor pinjaman.

Kejadian maut yang menimpa Deviena terjadi saat ia dan temannya pulang selepas dari sekolah.

Sepeda motor yang mereka tumpangi ditabrak bus Agra Mas yang melaju kencang dari arah wonogiri.

Baca juga: Berdalih Tidak Etis Dilantik jadi Wakil Bupati di Tahanan, Terdakwa Ini Izin Keluar Rutan

"Temannya luka ringan sekarang dirawat di RSUD Ir Soekarno, sementara keponakan saya luka berat dan meninggal dunia," ucap Saeran.

Isak Tangis Pecah

Tangis keluarga mewarnai rumah duka saat keranda jenazah Deviena perlahan meninggalkan rumah duka.

Deviena tercatat sebagai warga Kampung Katen RT 03 RW 04, Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).

Keranda jenazah dibawa oleh empat orang dari perwakilan warga dan keluarga.

Seorang tampak membawa payung berwarna hijau memayungi keranda jenazah.

Perwakilan keluarga yang mengiringi di belakang, menaburkan bunga dari rumah duka sampai pemakaman.

Ayah korban Wahyudi mengantar kepergian anak sulungnya menuju ke peristirahatan yang terakhir.

Wajahnya begitu sendu dan jalannya begitu lunglai.

Baca juga: Orangtua Sebut Gaib, Ini Kisah Tak Biasa Anak Berbola Mata Biru di Bogor: Punya Penglihatan Beda

Ia tampak menggandeng erat seorang anaknya yang masih kecil.

Sesampainya di makam, Wahyudi tidak kuasa menahan kesediahan.

Jenazah korban tertabrak Agra Mas, Deviena Wahyu Eka Pratiwi dibawa perwakilan keluarga dan warga menuju lokasi pemakaman di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).
Jenazah korban tertabrak Agra Mas, Deviena Wahyu Eka Pratiwi dibawa perwakilan keluarga dan warga menuju lokasi pemakaman di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Ia pun langsung duduk, menatap lekat keranda jenazah anaknya.

Air mata tak kuasa menetes air mata beberapa kali sehingga membasahi pipinya.

Itupun langsung ia seka dengan tisu yang ada di genggaman tangannya.

"Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim," terus diucapkan Wahyudi dengan terisak.

Keluarga yang menemaninya terus berusaha menabahkannya melepas kepergian Deviena untuk selama-lamanya.

"Wes ikhlaske. Wes kedaden (Sudah ikhlaskan. Sudah kejadian). Tidak perlu ditangisi lagi," ucap seorang perwakilan keluarga.

Badan Wahyudi kemudian beranjak menuju liang lahat lokasi pemakaman Deviena. Langkahnya tertatih.

Ia hendak melantunkan adzan untuk putrinya.

Namun, itu tidak bisa dilakukannya. Ia tidak kuat menahan sedih yang dirasakan.

Adzan pun dikumandangkan paman Deviena.

Wahyudi hanya bisa terduduk lesu tak jauh dari liang lahat sembari sesekali melihat ke arah makam sembari memeluk anak ragilnya.

Bantu Keluarga

Selama ini, Deviena sering membantu jualan ayam goreng kentucky bersama ayahnya, Wahyudi di kawasan Kecamatan Nguter.

Itu dilakukan siswi SMPN 4 Sukoharjo ini sebelum direnggut maut.

Bahkan Devi tak pernah malu membantu bapaknya.

Paman Deviena, Saeran Agung Darmanto mengungkapkan bisnis tersebut baru dirintis Wahyudi kurang lebih 3 bulan terakhir.

Baca juga: Berdalih Tidak Etis Dilantik jadi Wakil Bupati di Tahanan, Terdakwa Ini Izin Keluar Rutan

"Bapaknya korban dulu itu bekerja sebagai sopir, tapi sekarang sudah tidak," ungkap Saeran kepada TribunSolo.com menjelan pemakaman, Sabtu (20/2/2021).

"Kini jualan kaki lima kentucky. Itu baru jalan 2 sampai 3 bulanan ini. Itu karena menganggur selama pandemi," tambahnya.

Karangan bunga ucapan turut berduka cita terpajang di rumah korban kecelakaan Arga Mas di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).
Karangan bunga ucapan turut berduka cita terpajang di rumah korban kecelakaan Arga Mas di Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Korban, kata Saeran, sering membantu Wahyudi menyiapkan keperluan jualan sejak subuh menjelang.

Terlebih, sekolah korban saat ini masih menerapkan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.

Maka lanjut dia, kepergian korban menjadi duka mendalam bagi keluarganya.

"Setiap pukul 04.00 WIB bangun bantu bapaknya. Ibunya saat ini kerja di sebuah pabrik," kata dia.

Setelah semua siap, korban dan Wahyudi langsung berangkat menuju lokasi jualan di kawasan Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Mereka berangkat berboncengan naik sepeda motor dari rumahnya Kampung Katen.

"Jauhnya kurang lebih 15 kilometer. Naik sepeda motor boncengan sama bapaknya. Kalau gerobak ditinggal di sana," ucap Saeran.

Saeran menyampaikan keluarga begitu terpukul dengan insiden maut yang merenggut nyawa Deviena.

"Rasanya kehilangan sekali. Dia masih punya adik dua masih kecil-kecil," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sudah Anaknya Meninggal, Keluarga Bingung Ganti Motor Milik Tetangga yang Tertabrak Bus Agra Mas

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved