Sisi Lain Metropolitan

Agen Rahasia Jane Pernah Dibayar Paling Rendah Rp 2 Juta Per Misinya, Paling Besar Sampai Dua Digit

Seorang agen rahasia bernama Jane (34) bukan nama sebenarnya, mengungkap berapa bayarannya selama bertugas.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Sosok Jane berambut pirang, agen rahasia dari detektif angel saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021). 

Jane awalnya heran ada pekerjaan menjadi mata-mata swasta.

"Awalnya saya iseng main ke situsnya, pura-pura jadi klien. Saya kemudian bertanya, kerjanya bagaimana," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021).

Meski awalnya tak percaya, Jane malah tertarik dengan pekerjaan rahasia itu.

Ia bertanya bagaimana caranya menjadi seorang detektif. Miss Angel pun memberitahu berbagai persyaratan yang harus dipenuhi Jane. Di antaranya keahlian bahasa dan bela diri. 

Semua wawancara dilakukan via telepon tanpa  tatap muka sekalipun. Bahkan, sampai sekarang, ia tak mengetahui wajah asli atasannya yang memberi perintah.

Setelah dua minggu menunggu, Jane akhirnya diterima menjadi agen rahasia oleh miss Angel.

Jane bercerita di awal karirnya, ia didampingi beberapa agen sebagai mentor selama satu bulan. 

Mentornya mengajari Jane cara menguntit target tanpa dicurigai. Ia juga diajarkan cara mengoperasikan video lewat kamera.

Sedangkan untuk peralatan agen selama penyamaran, Jane hanya membeberkan satu alat saja yaitu kamera.

Ia mengenang tugas pertamanya adalah membuntuti perempuan yang diduga selingkuh.

"Pertama kali itu mengikuti perempuan yang diduga selingkuh. Dikasih tahu sama senior, rumah targetnya di mana. Kita tungguin di depan rumahnya, target keluar kita ikuti," ungkapnya.

Jane pun mengekor target perempuan itu sampai akhirnya ketahuan selingkuh dengan pria lain.

Agen rahasia harus memiliki kesabaran dan fokus di atas rata-rata. Soalnya, ia tak boleh lengah ketika memata-matai target. 

Selain itu, Jane kerapkali mengubah penampilannya sesuai dengan target. Miss Angel sering memintanya untuk mengubah warna rambut.

"Dalam sebulan bisa dua kali ganti warna rambut," terangnya.

Dalam setiap penyamarannya, Jane biasanya didampingi bersama seorang rekan atau tim.

Mayoritas Kasus Perselingkuhan

Sejak 2014, Jane telah menuntaskan beragam kasus. Ia mengaku semua misi yang diberikan berjalan mulus.

Dari sekian banyak kasus yang ditangani, mayoritas karena masalah perselingkuhan. Sisanya, mencari orang hilang atau mengecek latar belakang seseorang.

Kasus perselingkuhannya beraneka macam, mulai dari pasangan lawan jenis hingga sesama jenis.

Pengungkapan kasus yang terakhir disebutkan malah tak jarang dilakukan Jane.

Ilustrasi ladyboy
Ilustrasi ladyboy (intisari)

"Kalau target dari pasangan sesama jenis itu banyak. Udah enggak aneh," katanya enteng.

Tak hanya di dalam kota, ia kerap ditugasi ke luar kota. Bahkan, Jane juga pernah mengungkap kasus sampai ke Negeri Gajah Putih, Thailand.

Dari banyak kasus perselingkuhan, 80 persen target yang ditangani terbukti memadu kasih dengan pelakor.

Menjadi agen rahasia harus tahan banting. Tak ada batas waktu dalam bekerja. Jane mengaku akan stand by 24 jam. Soalnya, sebuah misi datang tanpa mengenal waktu.

"Saya pernah di-call tengah malam. Udah tidur itu. Saya kerjain enggak boleh enggak. Saya pribadi selalu sigap enggak pernah menolak tugas," terangnya.

Tak ada yang tahu

Jane bercerita pekerjaannya sebagai mata-mata tak diketahui orang lain.

Bahkan, keluarga terdekatnya pun tidak ada yang tahu.

Ia betul-betul menjaga privasinya sebagai agen.

Jane saat ini mengaku masih berstatus single. Kekasihnya juga tak tahu apa pekerjaannya. 

Bila menikah, mungkin pekerjaan ini akan dipertimbangkan lagi.

Secara pribadi, teman-teman dekatnya menilai Jane adalah sosok yang terbuka.

Sosok Jane berambut pirang, agen rahasia dari detektif angel saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021).
Sosok Jane berambut pirang, agen rahasia dari detektif angel saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (25/2/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Namun, ketika berada di dunia mata-mata, Jane berubah 180 derajat.

Ia menjadi pribadi yang tertutup.

"Kalau kumpul sama teman-teman saya terbuka. Kalau ditanya kesibukannya, saya jelaskan lagi sibuk jualan online," terangnya.

Selama tujuh tahun bergelut di dunia agen rahasia, Jane menikmatinya. Ia menilai menjadi agen rahasia unik dan berbeda daripada pekerjaan lain.

Ia merasa pekerjaannya ini seperti sedang beraksi di dalam film-film hollywood.

"Kayak di film James Bond atau Charlie Angel's. Karena saya hobi nonton film-film action juga," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved