Polisi Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Mayat Pria Mengambang di Kali Pesanggrahan
Tidak ada tanda-tanda kekerasan, mayat pria yang ditemukan di Kali Pesanggrahan di dekat Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, telah dievakuasi ke RS Polri
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Mayat pria yang ditemukan di Kali Pesanggrahan di dekat Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (27/2/2021).
Kanit Reskrim Polsek Pesangrahan AKP Fajrul Choir mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh jasad pria tersebut.
"Sementara tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Fajrul kepada wartawan.
Diduga, pria yang diperkirakan berusia 45 hingga 50 tahun itu tewas akibat tenggelam di Kali Pesanggrahan.
"Dugaan sementara (tewas) karena tenggelam," ucap Fajrul.
Hingga saat ini, pihak kepolisian tidak menemukan identitas dari mayat pria tersebut. Fajrul mengimbau warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya segera melaporkan ke polisi.
Baca juga: Bertemu di Liga Eropa, Zlatan Ibrahimovic Bakal Lawan Orang yang Paling Dibenci di Manchester United
Baca juga: Tiga PNS Positif Covid-19, Kantor Pemerintah Kota Jakarta Pusat Langsung Disemprot Disinfektan
Baca juga: Gara-gara Pup Kucing, Dede Sunandar Dihina Istri Artis, Nangis Terdiam di Bawah Tangga: Saya Keluar
Jasad pria tersebut dievakuasi oleh petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Sabtu (27/2/2021) sore.
Karena lokasinya yang berada di antara perbatasan antara Kecamatan Pesanggrahan dan Kebayoran Lama, proses evakuasi dilakukan oleh dua unit rescue.
"Kebetulan ini lokasinya perbatasan antara Kecamatan Pesanggrahan dan Kebayoran Lama. Jadi kita ada dua unit rescue dari yang pertama dari Kebayoran Lama sektor satu dan ini dari sektor empat (Pesanggrahan)," kata Wahyudin selaku Kepala Pleton Damkar Sektor 4 Kecamatan Pesanggrahan Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan di lokasi.
Wahyudin mengungkapkan tidak ditemukan identitas pada mayat tersebut.
Untuk mengangkut mayat tersebut ke permukaan, petugas menggunakan perahu karet.
Wahyudin mengakui sempat terkendala derasnya arus di Kali Pesanggrahan saat proses evakuasi.
"Untuk kendala, ini arusnya cukup deras ya, dan mayat juga banyak sampah-sampah di kali ya," ujar dia.