Jhoni Allen Serukan KLB Demokrat, Ferdinand Hutahaean Tertarik Ikut Nyalon Tapi Ungkap Kendalanya
KLB Partai Demokrat terus digulirkan sejumlah mantan kader partai berlambang mercy itu. Ferdinand Hutahaean tertarik ikut nyalon.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat terus digulirkan sejumlah mantan kader partai berlambang mercy itu.
Dua nama yang terus menggulirkan KLB Demokrat yakni Jhoni Allen Marbun dan Darmizal.
"Bertekad bulat menyelamatkan Partai Demokrat dari partai dinasti dari partai Keluarga Cikeas. Menuju KLB Partai Demokrat 2021," kata Jhoni Allen dalam video yang diterima.
"Untuk mengembalikan marwah Partai Demokrat sesuai namanya demokratis, terbuka dan modern, yang merupakan landasan partai yang didirikan oleh para pendiri," tambahnya.
Wacana KLB Demokrat pun memicu reaksi mantan kader Partai Demokrat.
Satu diantaranya yakni Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean merupakan Mantan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat.
Ia sempat menyinggung wacana KLB Demokrat melalui akun twitternya
"Sy perhatikan soal KLB Partai Demokrat ini tdk lg sekedar isu atau sekedar wacana. Saya tak menduga akan secepat ini bergulir babak baru Demokrat. Sebagai mantan kader sy melihat ini sbg wujud dr hukum sebab akibat.
KTA sy sdh sy kembalikan, kalau tdk, pengen jg ikut nyalon," tulis Ferdinand.
Tulisan Ferdinand Hutahaean itupun sempat diretweet oleh mantan Politikus Demokrat lainnya Gede Pasek Suardika.

Komentar Loyalis Anas Urbaningrum
Loyalis Anas Urbaningrum Tri Dianto ikut berkomentar mengenai konflik yang terjadi di partai berlambang bintang Mercy itu.
Awalnya, Tri Dianto melalui akun twitternya menanggapi video Jhoni Allen yang tersebar di media sosial.
"Kalau bang jhony udah ngomong baru aku percaya. Baru tau ternyata santunnya itu munafik ya orang itu.selama ini semua di bodohin Wajah dengan air mata bahagia
Cuma dengan uang 100 juta ko bisa ya mengklaim pendiri sampai saat ini.dasar muka badak.maju terus bang jhony.aku doa kan semoga sukses bang Wajah dengan air mata bahagia," tulis Tri Dianto.
Seruan Jhoni Allen mengenai wacana menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) pun ditanggapi Tri Dianto dengan candaan.
KLB yang berarti Kongres Luar Biasa diganti menjadi Kuliner Luar Biasa.
Tri Dianto juga menjawab pertanyaan netizen mengenai KLB Demokrat
KLB..?
Mikir buat makan sehari hari aja skrg susah.
KLB urusannya orng gedean, org jauh jakarta itu.
Org daerah macam kita ini hnya penonton aja, bs buat hiburan jika seru berantemnya..
"Sekali kali KLB mas kuliner luar biasa," tulis Tri Dianto.
Sementara orang dekat Anas Urbaningrum lainnya Gede Pasek Suardika ikut berkomentar mengenai konflik yang terjadi di tubuh partai Demokrat.
"Sebagai Sekjen PPI, mencoba menjaga @anasurbaningrum dari pusaran angin taufan KLB. Saya berkewajiban ikut menjaga narasi & fakta sejarah agar berimbang. Sebab dg kondisi AU tirakat di Sukamiskin tdk bisa langsung merespon. Jd jgn baper & GR jika ada respon dari kami Sahabat AU," tulis Gede Pasek Suardika.

Gede Pasek Suardika juga sempat berkomentar mengenai banyaknya pertanyaan mengenai ucapan Jhoni Allen Marbun.
"Terhadap yg tanya Saya terkait pernyataan Jhoni Allen Marbun, maka Saya harus obyektif.
@SBYudhoyono berperan besar di Demokrat. Itu fakta sejarah.!! Dan fakta sejarah juga mmg ada semacam "kudeta merangkak" kpd @anasurbaningrum
dari jabatan Ketumnya. #DahGituAja," kata Gede Pasek Suardika.
Nama Ridwan Kamil Masuk Pusaran Konflik Demokrat

Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, disebut-sebut akan menjadi satu diantara calon Ketua Umum Partai Demokrat, menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal ini diungkapkan mantan kader Partai Demokrat yang dipecat, Darmizal.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Darmizal membeberkan sejumlah nama yang rencananya akan menggantikan AHY.
Diantaranya adalah Ridwan Kamil, Moeldoko, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), hingga Isran Noor yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur.
"Beberapa nama muncul diwacanakan para kader pemilik suara, antara lain Edhie Baskoro Yudhoyono, Ridwal Kamil Gubernur Jabar, Pak Isran Noor, Gubernur Kaltim."
"Ada juga Hasnaeni yang sudah jadi Ketum Partai Emas," ujar Darmizal.
Terkait hal ini, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya merasa yakin Ridwan Kamil tak akan bersedia terlibat konflik internal partai.
Ia mengaku pernah mendengar Ridwan Kamil memilih fokus mengurus Jawa Barat saat disinggung soal peluang menjadi pengurus Partai Golkar.
"Kalau saya secara pribadi, yakin seyakin-yakinnya bahwa tidak mungkin Kang RK mau masuk ke dalam pusaran tetabuhan para politisi liar itu."
"Kenapa mereka jadi semakin kerasukan saja ya," ujar Asep, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Lakukan 4 Hal Ini Jika Asal Lambung Naik, Salah Satunya Longgarkan Pakaian!
Baca juga: Nekat Bobol Rumah Siang Bolong, Dua Maling di Pondok Gede Bekasi Ditangkap Warga
Baca juga: Sebelum Berulah Bacok Polisi di Menteng, 30 Anggota Geng Motor Enjoy MBR Pernah Bentrok dengan Warga
"Saya denger Kang RK (Ridwan Kamil) itu ditawarin jadi pimpinan partai di Jabar saja enggak mau, apalagi di-fait acompli."
"Jadi, Insya Allah, saya yakin Kang Emil tidak akan terjebak," tandasnya.
Beberapa waktu lalu, mantan kader Partai Demokrat, Darmizal, mengungkapkan alasannya untuk menggelar KLB.
Mengutip Kompas.tv, Darmizal mengatakan ada kebijakan-kebijakan partai yang memberatkan kader-kader di daerah.
Selain itu, ia merasa kebijakan Demokrat dijalankan secara eksklusif.
Darmizal mengaku kesulitan untuk bertemu ketua umum partai.
Hal serupa juga dialami kader-kader di daerah yang ingin bertemu pimpinannya.
"Sulit sekali bertemu dengan ketua umum, atau kawan-kawan daerah ingin bertemu dengan pimpinan mereka," ungkap Darmizal, Sabtu (27/2/2021).
Hal-hal itulah yang kemudian melatarbelakangi Darmizal bersama Jhoni Allen Marbun berencana menggelar KLB.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nama Ridwan Kamil Terseret Konflik Demokrat, Disebut-sebut Jadi Calon Ketum Gantikan AHY, .