DPC Demokrat Tangsel Soal KLB Ketum Moeldoko: ''Dengan Nyawa dan Darah aku Mengabdi Kepada AHY''
"Dengan nyawa dengan darah saya belain AHY ketua partai saya," ucap Wawan Syakir, Sekretaris DPC Partai Demokrat Tangsel.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
AHY menyatakan, mantan kader Partai Demokrat pada KLB tersebut terdiri dari orang-orang yang telah dipecat.
"Mereka kebanyakan para mantan kader yang sudah dipecat dan diberhentikan secara tidak hormat," jelas AHY.
AHY menyebut, mantan kadernya tersebut ilegal mengatasnamakan Partai Demokrat.
Baca juga: Baru Lahirkan Anak Semata Wayang, Ibu Muda Tewas Tersetrum Saat Terima Telepon Ketika Mandi
"Mantan kader itu sudah lama tidak aktif lagi, bahkan sudah pindah lalu tiba-tiba kembali menggunakan jaket Demokrat," ucap AHY.
"Seolah-olah mereka kader aktif, salah. Mereka kader yang tidak memiliki hak. Saya bisa pastikan itu," ujar AHY.
Moeldoko Berterima Kasih
Sebelum menyatakan kesanggupannya sebagai Ketum Partai Demokrat, Moeldoko melontarkan tiga pertanyaan kepada peserta Kongres Luar Biasa (KLB).
Pertanyaan itu disampaikan Moeldoko melalui sambungan telepon.
Moeldoko memang tak menghadiri langsung KLB yang digelar di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) siang.
Dia baru dihubungi panitia KLB setelah hasil KLB menyatakan peserta sepakat menunjuk Moeldoko secara aksalami sebagai Ketum Demokrat menggantikan AHY.
"Walau secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepracayaan kepada saya. tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," kata Moeldoko saat dihubungi melalui telepon oleh panitia KLB Demokrat.
Mantan Panglima TNI ini menyebut ada tiga pertanyaan yang akan dilontarkan kepada peserta KLB Partai Demokrat.
"Tolong saudara jawab beberapa pertanyaan saya untuk memastikan, tolong ini dijawab secara serempak," pinta Moeldoko.
Baca juga: Ditelepon Panitia, Moeldoko Sah Pimpin Partai Demokrat Versi KLB, Bagaimana Sikap SBY dan AHY?
Pertama, Moeldoko bertanya kepada peserta KLB apakah pelaksanaan KLB ini sesuai dengan AD ART Partai Demokrat apa tidak.
"Sesuai," jawab peserta secara kompak.
Kedua, Moeldoko menanyakan keseriusan para peserta KLB yang memilihnya untuk memimpin Partai Demokrat.