Kisruh KLB Demokrat, Ketua DPC Depok Sebut Orang yang Hadir Dipakaikan Baju Partai
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok, Edi Sitorus, mengungkapkan pihaknya tidak mengakui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Deli Serdang
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Kisruh di internal Partai Demokrat semakin memanas. Terbaru, Moeldoko dipilih menjadi Ketua Partai hasil dari Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Deliserdang.
Menanggapi kabar tersebut, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok, Edi Sitorus, mengungkapkan pihaknya tidak mengakui adanya KLB tersebut.
“Pertama bingung juga, sebetulnya kami, saya dari Ketua DPC itu tidak mengaku sebetulnya ada KLB. Karena proses KLB itu ada ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar rumah tangga hasil keputusan kongres pada bulan maret 2020, yaitu kongres ke-5 di Jakarta,” kata Edi dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/3/2021).
Edi menjelaskan,pelaksanaan KLB harus memenuhi sejumlah syarat yang di antaranya harus ada permintaan dari dewan pertimbangan, kemudian usulan dari 2/3 jumlah DPD.
“Bicara KLB itu kan harus ada pertama permintaan dari dewan pertimbangan, kedua harus ada usulan dari dua per tiga jumlah DPD, ketua provinsi, 50 persen plus 1 jumlah DPC, Kota dan Kabupaten se Indonesia, nah ini tidak dilakukan,” tuturnya.
Bahkan, dari informasi yang diterima, Edi menyebut orang yang hadir dalam KLB tersebut tidak jelas identitasnya.
“Dari informasi yang ada, yang hadir di Medan itu adalah orang-orang atau siapa yang kami tidak tahu dipakaikan baju Demokrat, seolah-olah mereka adalah sebagai utusan masing masing provinsi, dan menyebut rapat mereka adalah KLB, kan gitu nih sekarang, nah ini yang tidak jelas,” tegasnya.
“Maka apapun yang dilakukan, dari informasi yang ada bahwa ada KLB, sebetulnya itu tidak berlaku, itu rapat biasa yang dilakukan sekelompok orang, termasuk kader yang sudah dipecat, seperti Jhoni Allen, Marzuki Alie, kan sudah dipecat kemarin,” timpalnya.
Baca juga: DPRD Ngotot Minta Jatah Vaksin Buat Keluarga, Epidemiolog: Vaksin Bukan Buat Pribadi
Baca juga: Nama Terseret Konflik Demokrat, Ridwan Kamil Minta AHY Jangan Diganggu: Kasihan
Baca juga: Warung Makan Sop dan Sate Kambing di Tapos Dilalap Si Jago Merah, 1 Unit Motor Hangus Terbakar
Menurut Edi, para Kader ini juga telah menerima pemecatannya.
“Kalau dia mengatakan masih merasa pengurus, harusnya kan dia melakukan gugatan untuk menganulir pemecatannya. Ini kan enggak, dia sudah menerima, maka dia bukan kader,” imbuhnya.
“Dia buat rapat dan mengundang dari berbagai daerah yang tidak jelas, dasar hukumnya apa, aturannya bagaimana, tiba-tiba dia rapat di Medan, nah sekarang tersiar informasi mereka bikin KLB dan menjadikan pak Moeldoko Ketua, nah ini yang bikin kita bingung,” pungkasnya.