Pantau KLB Demokrat yang Tunjuk Moeldoko Jadi Ketua Umum Ganti AHY, Ferdinand Hutahaean Tulis Begini

Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut memantau jalannya KLB Partai Demokrat yang menunjuk Moeldoko sebagai ketua Umum.

Editor: Elga H Putra
Kompas.com/Mei Leandha Rosyanti
KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Hasilnya, peserta menunjuk secara aklamasi Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut memantau jalannya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang menunjuk Moeldoko sebagai ketua Umum.

Ferdinand memang tak mengikuti langsung KLB tersebut yang digelar di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) siang.

Namun dia tetap memonitor jalannya KLB tersebut.

Melalui akun twitternya @FerdinandHaean3, dia memposting video tentang jalannya KLB.

Termasuk video berdurasi 2 menit 20 detik yang merekam saat panitia KLB menghubungi Moeldoko untuk diminta kesiapannya memimpin Partai Demokrat.

Baca juga: 3 Pertanyaan Moeldoko Sebelum Sanggupi Pimpin Demokrat Versi KLB Gantikan AHY

Dalam video tersebut, Ferdinand menuliskan keterangan yang cukup singkat, yakni dia hanya menulis bahwa suasana KLB tersebut terlihat cukup seru.

"Seru juga ya..!!," tulis Ferdinand.

Sempat Ingin Mencalonkan

Sebelumnya, terkait KLB Demokrat, Ferdinand sempat menuliskan bahwa dirinya sempat berminat untuk ikut mencalonkan sebagai Ketua Umum.

Namun entah tulisannya di akun twitternya itu memang serius atau hanya candaan dan sindiran saja.

Baca juga: Saat Orang Dekat Anas Urbaningrum Soroti KLB Demokrat, Singgung Jhoni Allen Ahli Kongres

Baca juga: 3 Pertanyaan Moeldoko Sebelum Sanggupi Pimpin Demokrat Versi KLB Gantikan AHY

Baca juga: Penunjukan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat Diwarnai Insiden Berdarah, Ada Serangan ke Massa AHY

Ferdinand Hutahaean merupakan Mantan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat.

"Sy perhatikan soal KLB Partai Demokrat ini tdk lg sekedar isu atau sekedar wacana. Saya tak menduga akan secepat ini bergulir babak baru Demokrat. Sebagai mantan kader sy melihat ini sbg wujud dr hukum sebab akibat.

KTA sy sdh sy kembalikan, kalau tdk, pengen jg ikut nyalon," tulis Ferdinand.

Moeldoko Sah Pimpin Demokrat Versi KLB

Sebelum menyatakan kesanggupannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko melontarkan tiga pertanyaan kepada peserta Kongres Luar Biasa (KLB).

Pertanyaan itu disampaikan Moeldoko melalui sambungan telepon.

Moeldoko memang tak menghadiri langsung KLB yang digelar di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) siang.

Dia baru dihubungi panitia KLB setelah hasil KLB menyatakan peserta sepakat menunjuk Moeldoko secara aksalami sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono.

"Walaupun secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepracayaan kepada saya. tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," kata Moeldoko saat dihubungi melalui telepon oleh panitia KLB Partai Demokrat.

Mantan Panglima TNI ini menyebut ada tiga pertanyaan yang akan dilontarkan kepada peserta KLB Partai Demokrat.

"Tolong saudara jawab beberapa pertanyaan saya untuk memastikan, tolong ini dijawab secara serempak," pinta Moeldoko.

Pertama, Moeldoko bertanya kepada peserta KLB apakah pelaksanaan KLB ini sesuai dengan AD ART Partai Demokrat apa tidak.

"Sesuai," jawab peserta secara kompak.

Suasana Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) siang.
Suasana Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) siang. (istimewa)

Kedua, Moeldoko menanyakan keseriusan para peserta KLB yang memilihnya untuk memimpin Partai Demokrat.

"Serius," lagi-lagi para kader menjawab secara kompak.

Pertanyaan ketiga, lanjut Moeldoko, dia menanyakan sejauh mana keseriusan kader Partai Demokrat untuk bekerja atas nama integritas yang menempatkan merah putih di atas kepentingan pribadi dan golongan.

"Siap ga?," tanya Moeldoko.

"Dengan demikian saya menghargai keputusan saudara, saya terima sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ucap Moeldoko setelah para kader menjawab pertanyaan yang dilontarkannya.

KLB Digelar

Meski diwarnai bentrok dan disebut tak berizin, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hotel Hills Sibolangit, Sumatera Utara akhirnya resmi digelar sekira pukul 14.30 WIB.

Diketahui, saat ini kepemimpinan Partai Demokrat sedang terjadi kisruh antara anggota pro Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan yang kontra dengan kepemimpinan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

KLB di Sibolangit sendiri diinisiasi oleh barisan yang menginginkan adanya pergantian ketua umum yang diikuti oleh sejumlah pengurus dan mantan kader yang dipecat AHY.

Sejumlah tokoh disebut bakal diusung dalam KLB ini sebagai Ketua Umum Partai Demokrat gantikan AHY.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merespon hasil KLB Deliserdang yang memutuskan secara aklamasi Moeldoko sebagai Ketum Demokrat, Jumat (5/3/2021). Konpers AHY berlangsung di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merespon hasil KLB Deliserdang yang memutuskan secara aklamasi Moeldoko sebagai Ketum Demokrat, Jumat (5/3/2021). Konpers AHY berlangsung di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat. (Tangkapan layar YouTube Tribun Video)

Nama kuat yang beredar yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Di lain pihak, AHY dan SBY sendiri sempat menyebut ada pihak yang akan mengkudeta Partai Demokrat.

Dikutip dari Tribun Medan, KLB Partai Demokrat dimulai sekira pukul 14.30 WIB.

Sebelum pembukaan kongres ini seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat dari seluruh wilayah Indonesia diabsen satu per satu.

Saat dilakukan absensi, perwakilan mulai dari provinsi Aceh, hingga ke provinsi Papua, terlihat hadir.

Untuk memulai kongres, panitia terlebih dahulu mempersilakan para pendiri dan tetua Partai Demokrat, untuk masuk ke ruangan.

Sebelum para pendahulu partai dengan lambang mercy ini masuk ke aula, disambut dengan tarian perang dari Nias. Di sana terlihat tokoh menonjol dari partai ini, yaitu Max Sopacua, dan Marzuki Ali.

Usai memasuki ruang kongres, para pendahulu Partai Demokrat ini langsung diminta menempati kursi yang telah disediakan.

Selanjutnya, panitia memulai kegiatan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan himne Partai Demokrat.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved