Antisipasi Virus Corona di DKI
Sudin Kesehatan Jaktim Sebut Vaksinasi Lansia Digelar di Permukiman Sesuai Syarat yang Ditetapkan
Vaksinasi lansia berlangsung di permukiman warga, Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Indra Setiawan pastikan sarana dan prasarana sudah sesuai.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Vaksinasi lansia berlangsung di permukiman warga, Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Indra Setiawan pastikan sarana dan prasarana sudah sesuai dengan syarat yang ditetapkan.
Menindaklanjuti Instruksi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021 tentang Vaksinasi Dinamis Berbasis Wilayah, para lansia di Kelurahan Pondok Kopi telah mengikuti vaksin di permukiman warga.
Berlokasi di Taman Kanak-Kanak Islam Al Muhajirin, sekitar 1.950 lebih lansia telah terdaftar untuk menjalani vaksinasi Covid-19 ini.
Namun, guna mengurangi terjadinya penumpukan, jumlah peserta hingga waktu vaksinasi telah diatur hingga empat hari ke depan.
Lalu bagaimana kah dengan sarana dan prasana di lokasi tersebut?.
Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Indra Setiawan menjelaskan vaksinasi dinamis yang di gelar di lokasi tersebut sudah sesuai dengan syarat yang ditetapkan.
"Untuk sarana dan prasarana, kami sudah mendesain atau membuat layout sesuai dengan peraturan yang ada. Mulai dari loket pendaftaran, skrining lansia di sini sekalian melakukan penyisiran penyakit tidak menular. Kemudian masuk meja 1, 2, 3 dan 4 proses ini benar-benar kami lakukan," katanya di lokasi, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Perdana Digelar di Permukiman Warga, Ratusan Lansia di Kelurahan Pondok Kopi Suntik Vaksin Covid-19
Sementara untuk menjaga vaksin sendiri, pihaknya memastikan turut membawa cool box agar suhu vaksin tetap berada dalam suhu 2-8°C.
"Untuk kualitas vaksin yang pasti kami menjaga suhu 2-8° Celsius kami membawa cool box. Kami menyiapkan mini ICU. Alhamdulillah kami mendapat dukungan dari RS Swasta yang ada di Duren Sawit, seperti RS Yadika dan RS Islam Pondok Kopi," jelasnya.
Sementara untuk kriteria lokasi yang dipilih juga memiliki standarnya sendiri.
Pertama, lokasi yang dipilih harus memiliki cakupan yang luas agar protokol kesehatan bisa diterapkan.
Sehingga bila jumlah peserta ratusan, jaga jarak masih tetap diterapkan di lokasi.
Kedua, lokasi tersebut berada di tempat yang strategis.
Maksudnya, lokasi tersebut mudah dijangkau dan tak jauh dari akses rujukan.
Sehingga, apabila ada peserta rujukan, maka bisa cepat di bawa. Sebagai contoh, ia menyebut TK Islam Al Muhajirin dekat dengan Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
"Jadi kita ambil pertama adalah untuk tempat yang mudah didatangi oleh warga, cakupan cukup banyak dan akses untuk rujukan lebih banyak atau lebih strategis," ujarnya.
