Cerita Aprilia Manganang Kecil, Main Voli Dibayar Mi Instan hingga bantu Ibu Jajakan Pisang Goreng
Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Aprilia Manganang terbiasa membantu ibunya menjajakan pisang goreng dengan berjalan kaki.
"Akan tetapi, namanya juga kerja. Saya disuruh pakai rok, sepatu high heels yang tingginya lima senti, dan jalan harus feminim. Saya pun sebenarnya enggak mau ngaku kalau itu saya," tutur Aprilia seraya tertawa.
Sebagai anggota Kowad, Aprilia Manganang bertugas di bagian jasmani karena dianggap memiliki prestasi di bidang olahraga.
Sebelum menjadi prajurit TNI, Aprilia memang merupakan atlet voli dan bermain di kompetisi voli profesional Tanah Air, Proliga.
Ia juga bermain di SEA Games 2013 dan 2015, di mana ia berhasil membawa timnas voli putri Indonesia meraih medali perunggu.
Cedera Pakai High Heels
Pengalaman unik Aprilia lainnya saat menjadi Kowad adalah ketika ia sampai mengalami cedera karena memakai high heels.
"Bayangkan saja, saya sampai cedera ankle karena pakai sepatu high heels. Kan tahu sendiri, basic aku tuh cowok banget, lalu tiba-tiba harus perpenampilan cantik," kata Aprilia.
Selama karier profesionalnya, Aprilia Manganang sukses meraih empat gelar juara Proliga.
Ia juga pernah berkarier di luar negeri yaitu di Thailand bersama klub Supreme VC.
Setelah didera cedera lutut pada 2019 yang membuatnya gagal tampil pada SEA Games 2019 di Filipina, Aprilia memutuskan pensiun pada akhir 2020.
Terlepas dari sederet prestasi yang ia torehkan di voli, Aprilia juga sempat menghadapi isu soal gender pada 2011, saat melakoni musim debut di Proliga.
Hal ini kemudian terjadi lagi pada 2015 ketika dia membela timnas putri Indonesia di SEA Games.
Baca juga: Atta dan Aurel Hermansyah Gelar Lamaran Bulan Ini, Paman Gen Halilintar Akui Belum Diberitahu
Dipastikan Laki-laki
Pada Selasa (9/3/2021) sore WIB, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan bahwa Aprilia Manganang dipastikan berjenis kelamin laki-laki.
Menurut Andika, Aprilia telah menjalani pemeriksaan medis sejak 3 Februari 2021.
Pemeriksaan ini dilakukan karena Andika dan pejabat TNI lainnya melihat ada kejanggalan dalam kondisi fisik Aprilia.
"Jadi sebetulnya Manganang ini selama ini, sebelum tahu secara faktual, secara medis yang kita lakukan dari minggu lalu itu dia hanya bisa merasakan saja," kata Andika Perkasa.
"Tapi juga di saat bersamaan tidak bisa melawan keputusan yang diberikan baik paramedis maupun orang tua saat dia dilahirkan saat dia dinyatakan sebagai wanita," imbuhnya.
Hasil pemeriksaan itu kemudian membuat Andika menawarkan Aprilia penanganan medis dan operasi (correction surgery).
Kelainan Hipospadia
Dalam penjelesannya, Andika Perkasa menyebut Aprilia Manganang mengidap kelainan medis yang disebut hipospadia yaitu kelainan saluran kencing atau reproduksi ketika dia dilahirkan.
Baca juga: Partai Demokrat Kubu Moeldoko Ternyata Sudah ke Kemenkumham, Serahkan Syarat dan Legalitas Partainya
"Akhirnya Sersan Manganang rupanya menyambut dengan sangat excited (antusias). Rupanya inilah yang ditunggu-tunggu, sehingga saya hadirkan tim dari RSPAD lengkap. Kemudian kita lakukan pemeriksaan secara lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan yang kami punya," ucap Andika.
"Dengan harapan setelah ini Sersan Manganang bisa menjadi seseorang yang memang ditakdirkan untuknya," kata Andika Perkasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Aprilia Manganang Saat Harus Berdandan dan Cedera karena Pakai High Heels"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Hidup Perjuangan Masa Kecil Aprilia Manganang..."