Ajaran Sesat Hakekok Pernah Muncul Sejak Tahun 2009, Padepokan di Pandeglang Pernah Dibakar

Video ajaran Hakekok yang kini sedang viral di media sosial ternyata telah ada sejak tahun 2009 lalu.

Editor: Suharno
istimewa
Peristiwa menggegerkan dimana ada 16 orang mandi bersama itu ada di penampungan air PT GAL yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, wilayah Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Video ajaran sesat Hakekok yang kini sedang viral di media sosial ternyata telah ada sejak tahun 2009 lalu.

Bahkan dahulu warga sempat membakar padepokan yang mengajarkan Hakekok.

Kini video ajaran sesat Hakekok viral di media sosial lantaran 

Dilansir dari Kompas.com, sebuah rumah padepokan di Desa Sekong, Kecamatan, Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (8/9/2009) malam, dibakar massa. 

"Saat ini pemilik padepokan bernama Sah (45) diamankan untuk dimintai keterangannya," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Pandeglang Komisaris Deni Okuwanto kepada wartawan di Pandeglang, Rabu. 

Menurut Deni, pembakaran padepokan Sah itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB oleh massa yang jumlahnya sekitar 75 orang warga Desa Sekong, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang.

Lokasi padepokan itu berada di sekitar hutan dan berjauhan dengan rumah penduduk setempat.

Kejadian ini, kata dia, tidak memakan korban jiwa, tetapi pemilik padepokan diamankan di Mapolres Pandeglang berikut delapan pengikutnya. 

TONTON JUGA:

Aksi pembakaran yang dilakukan warga itu dipicu kekesalan mereka karena Sah dinilai tidak menjalankan ajaran Islam seperti umumnya.

Selain itu, kemarahan massa juga dipicu oleh perkawinan siri Sah dengan anak tirinya bernama Sw (18).

Baca juga: Polisi Selidiki Ajaran Sesat Hakekok, Viral di Media Media Sosial 5 Wanita dan 8 Pria Mandi Bersama

Sebelumnya, kata dia, Sah menikahi Dis (40) yang telah dikarunia tiga anak dari suami pertama. 

Namun, Dis terpaksa meninggalkan Sah yang sering tidur bersama Sw seperti layaknya suami istri.

Setelah ditinggalkan Dis, selanjutnya Sah menikahi Sw.

Pernikahan dilakukan secara gaib, tanpa diketahui masyarakat dan tidak tercatat pada Kantor Urusan Agama (KUA).

Sw sendiri mengaku mau dinikahi mantan ayah tirinya karena merasa iba setelah ibunya meninggalkan Sah.

Meski sudah menikahi Sw, Sah rupanya masih juga tertarik pada anak tirinya yang lain bernama Int.

Ia disebutkan beberapa kali mengajak kencan gadis ABG itu.

Int rupanya sangat tidak suka dengan kelakuan ayah tirinya.

Ia kemudian mengadukan kelakuan Sah itu kepada pacarnya yang bernama Dn (20).

Selanjutnya, Dn menceritakan apa yang dialami pacarnya itu kepada tokoh agama dan masyarakat hingga terjadilah pembakaran padepokan itu.

"Untuk sementara pembakaran ini hanya kekesalan warga dan kami belum memeriksa lebih jauh soal ajaran yang dikembangkan Sah," kata Deni.

Dia menyebutkan, Sah adalah warga Jakarta yang sudah lima tahun mendirikan padepokan di Desa Sekong, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang

Para pengikutnya dari berbagai daerah di Jawa Barat dan DKI Jakarta dan setiap hari melaksanakan pengajian.

Menurut warga setempat, pengajian yang dikembangkan di padepokan itu ajaran Hakekok.

"Saat ini kami belum menetapkan tersangka pembakaran ini," ujarnya.

Polisi lakukan penyelidikan

Dugaan praktik ajaran sesat bernama ajaran Hakekok ditemukan di Pandeglang, Banten kini viral di media sosial.

Sebanyak 16 orang pria wanita hingga anak-anak mandi telanjang bersama di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten.

Peristiwa itu terjadi di penampungan air PT GAL di Desa Karangbolong, Pandeglang, Banten pada Kami (11/3/2021) pukul 10.00 WIB.

Bakorpakem hingga MUI turun tangan

Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana menjelaskan, pascatemuan ini akan segera dilakukan rapat yang melibatkan beberapa pihak.

Mereka akan membahas mengenai ajaran Hakekok untuk mengetahui apakah ajaran ini sesat atau tidak.

"Besok (Jumat) baru akan dilakukan rapat dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem). Ada MUI juga untuk menentukan ini aliran sesat atau bukan," kata Riky.

TONTON JUGA:

Dia pun meminta masyrakat sekitar rak khawatir lantaran saat ini kasus telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Dibawa orang berinisial A, mandi bersama untuk bersihkan diri

Riky menuturkan, ajaran Hakekok dibawa oleh seorang warga berinisial A.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Siswi SMA dan Seorang Janda Muda, Tekuk Tubuh Korban Supaya Masuk Tas Carrier

Baca juga: Pembunuh Berantai di Bogor Habisi 2 Wanita di Penginapan, Begini Cara Pelaku Bawa Mayat Korban

Ia mengaku murid seorang pemimpin ajaran tersebut yang berasal dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Adapun, ritual mandi telanjang bersama diyakini bisa membersihkan diri dari dosa dan menjadi lebih baik.

Polres Pandeglang menggelar rilis dugaan ritual aliran sesat yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Kamis (11/3/2021).
Polres Pandeglang menggelar rilis dugaan ritual aliran sesat yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Kamis (11/3/2021). (Dok. Polres Pandeglang)

Ritual ini, menurut pengakuan mereka, baru dilakukan satu kali.

16 orang diperiksa polisi

Dugaan ritual sesat ini diketahui setelah warga mengetahui belasan orang mandi telanjang bersama-sama.

Baca juga: Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini, Harga Buyback Turun Rp 1.000

Baca juga: Pendukung AHY Bantah Pernyataan Jhoni Allen soal Pemecatan 200 Kader Partai Demokrat: Itu Fitnah

Bukan hanya orang dewasa, ternyata ada tiga anak-anak yang juga terlibat.

"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," kata Riky saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Kini, 16 orang tersebut langsung dibawa ke Polres Pandeglang untuk diperiksa.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved