Setahun Pandemi Covid-19, Kepuasan Publik Terhadap Kerja Keras Presiden Jokowi Meningkat
kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Genap sudah satu tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19 seiring diumumkannya dua kasus positif pertama pada Maret 2020.
Setelah terus naik grafiknya hingga melampaui satu juta kasus, kini kurva mulai bergerak turun.
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan dalam satu tahun pandemi, kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan.
“Setahun kata peneliti indEX Research Hendri Kurniawan di Jakarta, Jumat (12/3/2021).
Diketahui, saat wabah Covid-19 mulai muncul di Wuhan dan merebak ke sejumlah negara, pemerintah pun memperketat pintu keluar masuk lintas negara.
Pemerintah juga memulangkan WNI dari Tiongkok dan mempersiapkan rumah sakit darurat di Pulau Galang.
Pada saat itu Indonesia tengah memasuki periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, dan tingkat kepuasan publik mencapai 67,6 persen (Februari 2020).
Ketika akhirnya Indonesia juga menghadapi pandemi, tingkat kepuasan anjlok menjadi 64,7 persen (Mei 2020).
Begitu WHO mengumumkan status pandemi, rencana pemberlakuan karantina wilayah serta-merta membuat perekonomian seolah terhenti.
Pemerintah akhirnya memutuskan opsi kebijakan berupan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meskipun tidak sepenuhnya menutup semua sektor ekonomi jika dilakukan lockdown, dampak PSBB dirasakan memukul telak berbagai kalangan pelaku usaha dan masyarakat.
"Bisa dibayangkan jika memutuskan lockdown, ekonomi akan benar-benar hancur,” kata Hendri.
Seiring mulai dibukanya kembali kegiatan ekonomi dalam kebijakan new normal, tingkat kepuasan publik mulai bergerak naik menjadi 66,8 persen (Agustus 2020), atau masih di bawah sebelum pandemi.
“Ekonomi minus, dan Indonesia tengah memasuki resesi,” kata Hendri.
Masyarakat tampaknya sudah bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru dan optimisme akan hadirnya vaksin Covid-19.
