Tanjakan Cae di Sumedang Rawan Kecelakaan, Kenali Juga Tanjakan Emen yang Miliki Mitos Lempar Rokok
Lokasi kecelakaan maut Tanjakan Cae di Sumedang kerap memakan korban jiwa. Warga juga mengenal Tanjakan Emen di Subang yang dikenal rawan kecelakaan.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Lokasi kecelakaan maut Tanjakan Cae di Sumedang kerap memakan korban jiwa.
Tanjakan Cae Sumedang memang terkenal ekstrem. Kondisinya menanjak dan berkelok.
Warga sekitar Waslim menceritakan kondisi jalan Tanjakan Cae itu.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham."
"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.
Terbaru, bus peziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang kecelakaan di Tanjakan Cae di Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/3/2021) sekira pukul 18.30 WIB.
Jumlah korban kecelakaan maut di Sumedang itu bertambah dari 27 orang menjadi 29 orang.
Bus tersebut masuk jurang sedalam 500 meter.
Tanjakan Cae di Sumedang kerap memakan korban jiwa.
Tercatat, Pada tahun 1980 silam kecelakaan yang melibatkan group kesenian calung itu menelan korban jiwa.
Kemudian kecelakaan yang sama pada tahun 2012 saat bus Maju Jaya jurusan Tasikmalaya - Cikampek terperosok hingga menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan 26 orang luka-luka.

Menurut saksi mata, bus menggelinding jatuh ke jurang dalam kondisi mesin mati.
Sopir bus Sofian alias Asep kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengakui bahwa lokasi kecelakaan bus masuk jurang yakni di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, memang rawan kecelakaan.
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.