Tanjakan Cae di Sumedang Rawan Kecelakaan, Kenali Juga Tanjakan Emen yang Miliki Mitos Lempar Rokok
Lokasi kecelakaan maut Tanjakan Cae di Sumedang kerap memakan korban jiwa. Warga juga mengenal Tanjakan Emen di Subang yang dikenal rawan kecelakaan.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri, juga menyebut Tanjakan Cae bukanlah jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan besar.
Pasalnya, kata Dofiri, Tanjakan Cae cukup curam dan berkelok.
"Jalur alternatif ini juga cukup curam dan berkelok. Sebenarnya tidak boleh dilalui kendaraan besar, dan memang jalur ini biasanya tidak dilalui bus besar."
"Ini juga kan busnya tidak biasa, bus pariwisata yang tidak biasa lewat sini," kata Dofiri, Kamis, dilansir Kompas.com.
Dofiri pun mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus di Sumedang.
"Saat ini kami belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan."
"Tetapi yang pasti ini jalur alternatif yang seharusnya tidak dilalui bus besar. Selain itu, saat kejadian hujan," ujarnya.
Kenali Tanjakan Emen

Selain Tanjakan Cae di Sumedang, warga juga mengenal Tanjakan Emen di Subang yang dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan.
Tercatat, sebuah truk mengalami kecelakaan tunggal di Tanjakan Emen atau Jalan penghubung Subang- Bandung, Cicenang, Ciater, Subang, Selasa (10/9/2019) pukul 10.30 WIB.
Truk bernomor polisi D 8118 FI itu terguling dan menewaskan satu penumpangnya.
Sedangkan pengemudi dan satu penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Adapula Bus Pariwisata yang membawa puluhan siswa SMK YP Fatahillah Cilegon, Banten mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater, Subang atau yang lebih dikenal sebagai Tanjakan Emen, Selasa (30/4/2019) sekitar pukul 19.15 WIB.
Kecelakaan yang membuat kondisi bus terperosok ke kebun teh tersebut diduga akibat bus mengalami rem blong dan sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya saat menuruni jalanan yang curam,
Bus pariwisata PO Mutiara Abadi bernopol A 7888 G itu sedang membawa 30 anak yang sedang melaju dari arah Bandung menuju Subang.