Ada Kondom & Jimat Pusaka di Rumah Pemimpin Kelompok Hakekok, Ngaku Punya Komitmen dengan Imam Mahdi

Ditemukan sejumlah barang bukti berupa kondom dan sejumlah pusaka di rumah pemimpin kelompok ajaran Hakekok.

Editor: Muji Lestari
Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan
Rumah milik A (52), pimpinan dugaan aliran sesat Hakekok di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, diberi garis polisi pada Jumat (12/3/2021). Sebelumnya polisi mengamankan 16 orang anggota kelompok aliran Bakekok di desa tersebut usai laporan ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Penyelidikan terkait kelompok ajaran Hakekok masih terus berlanjut.

Baru-baru ini, anggota Polres Pandeglang menyita sejumlah barang bukti setelah kelompok yang mengikuti ajaran Hakekok menggelar ritual mandi telanjang bersama.

Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi mengatakan, barang yang diamankan yaitu kitab, sejumlah pusaka, jimat, serta kondom.

"Betul ditemukan di salah satu kediaman orang tersebut, barangnya kita amankan," kata Hamam di Kejari Pandeglang, Sabtu (13/3/2021).

Barang-barang tersebut, kata dia, ditemukan di rumah pemimpin kelompok Hakekok yang bernama Arya.

Hamam tidak menjelaskan soal kondom yang ditemukan. Namun, untuk jimat, Arya menyimpannya sebagai pegangan untuk memengaruhi pengikutnya.

Baca juga: Ini Daftar Seserahan Atta Halilintar untuk Lamar Aurel Hermansyah, Denny Cagur Sampai Kagum: Keren

Baca juga: Kelompok Ajaran Hakekok Jalani Ritual Mandi Bersama, Pemimpin Ingin Tobat dan Menyucikan Diri

"Dimiliki ketuanya sebagai pegangan yang bersangkutan. Namanya seorang pemimpin punya kemauan lebih sehingga memengaruhi pengikutnya," kata dia.

Diwartakan sebelumnya, sebanyak 16 orang diamankan saat tengah menggelar ritual mandi telanjang bersama.

16 orang tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa serta tiga anak-anak.

Mereka seluruhnya merupakan warga Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.

Baca juga: Detik-detik Atta Halilintar Sematkan Cincin di Jari Aurel Hermansyah, Sempat Hela Napas Berkali-kali

Baca juga: Krisdayanti Hadiri Lamaran Aurel Hari Ini, Begini Permintaan ke Putrinya Saat Jalani Rumah Tangga

Baca juga: Air Mata Aurel Hermansyah Menetes Resmi Dilamar Atta Halilintar, Begini Penampilan Putri Anang

Ngaku Punya Komitmen dengan Imam Mahdi

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, Hamdi Ma'ani, mengatakan, kelompok pengikut ajaran Hakekok sudah terdeteksi sejak bertahun-tahun lalu dan pernah dibina oleh MUI setempat.

Namun ajaran yang telah tidur bertahun-tahun itu, kini kembali muncul.

MUI juga menyebut ajaran Hakekok merupakan aliran menyimpang.

Tangkapan layar aliran Hakekok diduga sesat di Pandeglang Banten
Tangkapan layar aliran Hakekok diduga sesat di Pandeglang Banten (Ist via Tribun Timur)

"Sudah bertahun-tahun, pemimpin ajaran Hakekok ngakunya punya komitmen sama Imam Mahdi, siapa yang jadi pengikut dijanjikan akan kaya raya," kata Hamdi kepada wartawan di Pandeglang, Jumat (12/3/2021).

Termasuk pemimpinnya yang bernama Arya, kata Hamdi, jumlah pengikut ajaran Hakekok ada 16 orang.

Mereka sudah bertahun-tahun menjadi pengikut dan berharap kaya raya.

Namun harapan untuk kaya tidak pernah terwujud, hingga akhirnya, kata Hamdi, mereka bosan menunggu dan memutuskan untuk menyucikan diri dengan mandi telanjang bersama.

"Akhirnya setelah melakukan rajaban kemarin, mereka memutuskan untuk menyucikan diri, bebersih dan bubar," kata Hamdi.

Saat tengah melakukan ritual mandi di tengah perkebunan kelapa sawit, polisi kemudian mengamankan mereka dan membawanya ke Polres Pandeglang untuk dilakukan pemeriksaan.

Kepada Hamdi, Arya mengakui salah dan ingin bertobat serta siap dibina.

Mandi Bersama Sebagai Ritual Penghapus Dosa

Dilansir dari TribunBanten, setelah mendapat informasi dari warga, polisi mengamankan keenam belas orang itu pada pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Ritual Mandi Bareng untuk Bersihkan Segala Dosa, Pengikut Hakekok Bawa Keris hingga Kondom

Warga tersebut melihat sejumlah orang melakukan kegiatan tidak lazim.

Polisi turut mengamankan beberapa barang milik 16 orang itu, antara lain baju, kartu tanda penduduk, dan dompet.

Dari keterangan yang diperoleh, ritual itu dilakukan demi membersihkan diri dari segala dosa untuk kemudian menjadi pribadi yang lebih baik.

Diduga ritual tersebut merupakan bagian dari ajaran Hakekok.

Kata Riky, mereka mengaku baru sekali melakukannya.

Polisi berjaga-jaga di sekitar rumah milik A (52), pimpinan dugaan aliran sesat Hakekok di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, diberi garis polisi pada Jumat (12/3/2021). Sebelumnya polisi mengamankan 16 orang anggota kelompok aliran Bakekok di desa tersebut usai laporan ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana.
Polisi berjaga-jaga di sekitar rumah milik A (52), pimpinan dugaan aliran sesat Hakekok di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, diberi garis polisi pada Jumat (12/3/2021). Sebelumnya polisi mengamankan 16 orang anggota kelompok aliran Bakekok di desa tersebut usai laporan ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana. (Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan)

Untuk menentukan apakah ajaran Hakekok dinyatakan sesat atau bukan, pihaknya akan menggelar rapat dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Riky meminta kepada masyarakat Pandeglang, khususnya di Kecamatan Cigeulis, untuk tidak resah terhadap kegiatan yang dilakukan sejumlah orang tersebut karena saat ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian.

Riky menjabarkan ajaran Hakekok dibawa oleh warga berinisial A.

Dia mengaku sebagai murid seorang pemimpin ajaran tersebut yang berasal dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

(TribunJakarta.com/Muji Lestari)(Kompas.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved