Anton Medan Dikebumikan Pagi Ini di Lokasi Makam yang Telah Lama Disiapkan Untuknya Sendiri
Anton Medan akan dimakamkan di Pondok Pesantren At-Taibin Pondok Rajeg, Cibinong, Jawa Barat, Selasa (16/3/2021), pagi ini.
Saat itu yang pertama kali dibangun oleh Anton yakni kuburan.
Anton Medan rupanya telah menyiapkan makamnya sejak tiga tahun lalu di Pondok Pesantren At-Taibin, Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor.
Baca juga: Damkar Evakuasi Perempuan Gangguan Jiwa yang Naik ke Plafon GOR Ciracas
Baca juga: Bagikan Penampilan Terbaru Anton Medan Sebelum Meninggal, Pablo Benua: Ayahanda Tercinta
Baca juga: Anton Medan Meninggal Dunia di Saat Berjuang Lawan Diabetes, Sempat Terjatuh Dari Tempat Tidur
Baca juga: Kehidupan Pahit Anton Medan, Memutuskan Hijrah dan Sudah Siapkan Makam 3 Tahun Lalu Sebelum Wafat
"Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan, red) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk (41), pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com.
Lokasi yang nantinya menjadi tempat pemakanam Anton berada tepat di sebalah kanan Masjid Tan Kok Liong yang di desain dengan gaya bangunan Tionghoa.
Kuburan itu punya kedalaman sekitar 160 sentimeter dan panjang 2 meter yang saat ini dijadikan pendopo bagi tamu yang berkunjung ke pondok pesantren tersebut.
"Tadinya enggak ditutup meja, tapi takutnya bahaya akhirnya ditutup jadi lebih terlihat rapih," sambung Deni.
Selain pondok pesantren di lokasi tersebut yayasan mendirikan sekolah dengan sistem asrama.
Dahulu yang tinggal di asrama sampai 500 orang.
Berdirinya Pondok Pesantren At-Taibin bermula saat Anton Medan ingin syiarkan Islam dengan membangun pesantren pada 2002 lalu.
"Cita-cita bapak ingin bangun pesantren untuk mualaf Tionghoa, makannya didirikan pondok pesantren ini"

"Pembangunan sekitar dua tahun, baru mulai beroperasi pada 2004," terang Deni.
Sekolah yang di dalamnya juga ada pondok pesantren bagi mantan narapidana dan mualaf Tionghoa ini berdiri di atas lahan seluas 1,6 hektare.
Saat ini yayasan sudah tidak aktif lagi sejak beberapa tahun lalu.
Yang masih tersisa hanya pondok pesantren bagi eks narapidana serta mualaf Tionghoa yang ingin belajar ilmu agama.
Setiap bulan ada saja eks narapidana yang datang untuk mondok di sini.