Perjuangan Mantan Kru Srimulat Bertahan Hidup Jadi Tukang Servis Jam: Kepepet Apapun Dilakoni
Sriyanto sempat bergabung dalam grup Srimulat. Ia tercatat sebagai kru asisten dekorasi grup Srimulat beberapa tahun silam.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Meskipun demikian, pada tahun 1992- 2000 adalah menjadi kejayaan bagi dirinya.
Bagaimana tidak dirinya mengatakan dari hanya servis atau revarasi arloji, blitz, dan kamera bisa menghasilkan omset yang luar biasa (pada saat itu).
"Pada tahun itu (1992) pendapatan perhari bisa sampai Rp 450 -500 ribu," aku dia.
"Ya kalo sepi Rp 150 ribu kurang lebih," jelasnya.
Sriyatno ungkapkan pada tahun 2010 mulai agak sepi, tetapi masih ada beberapa pelanggan yang melakukan revarasinya di tempat sederhana sepertinya.
"Dan saat ini hanya tersisa tinggal servis jamnya saja," terang dia.
"Pernah sama sekali gak ada pengunjung di lapak servis saya, sekarang paling minim 50 ribu perhari," akunya.
Dirinya menyampaikan bahwa dia tidak menyewa di tempatnya sekarang, tetapi menggunakan motor untuk keliling dan hanya bermodalkan box almari kecil.
Disela pekerjaannya, ia juga menghabiskan waktu luangnya untuk mengisi teka - teki silang koran yang ia beli sebelum mencari nafkah dan mengais rezeki. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sosok Sriyanto, Mantan Asisten Dekorasi Srimulat, Kini Sambung Hidup Servis Jam dan Blits Kamera,