Antisipasi Virus Corona di Tangsel
Epidemiolog Kritik Pedas dan Ungkap Bahaya Keluarga Dewan Tangerang Selatan Dapat Vaksin Covid-19
keluarga dewan atau anggota DPRD dan keluarga pegawai Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat vaksinasi Covid-19
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Kritik Pedas Epidemiolog
Dugaan penyelewengan jatah vaksin Covid-19 tersebut mendapat kritikan pedas Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman.
Dicky mengatakan, privilase pada keluarga orang-orang berpengaruh, seperti pejabat pada kasus Tangsel ya memang benar adanya. Hal itu tidak dapat dinafikan.
Jika para keluarga dari sasaran vaksinasi yang diprioritaskan turut mendapat jatah vaksin, maka akan jauh dari kata berhasil menurunkan dampak kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
Baca juga: 93 Pegawai Bus Sekolah DKI jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 Anhui
Dengan keterbatasan jumlah vaksin, sasaran utama vaksinasi akan terpinggirkan akibat ulah para pejabat yang menggunakan pengaruhnya demi imunitas egois untuk keluarganya.
"Ini yang berbahaya, karena berarti kita gagal melindungi kelompok masyarakat ataupun pekerja yang sebetulnya mereka memiliki risiko sangat tinggi untuk terpapar dan mengalami derjat parah akibat terinfeksi Covid-19, nah ini yang berbahaya sekali," kata Dicky kepada awak media, Kamis (18/3/2021).
Dicky mengingatkan kepada pemerintah kota untuk bisa fokus pada koridor sasaran vaksinasi.
Target prioritas berdasarkan timgkat risiko paparan benar-benar harus menjadi pedoman.
"Oleh karena itulah maka pemerintah, tiap level tingkatan kalau memang betul-betul tujuannya adalah untuk menempatkan kesehatan masyarakat dalam tujuan utama dalam posisi tertinggi ya fokuslah," jelas Dicky.
"Adapun keluarga yang memang tidak termasuk, misalnya istrinya atau suminya bukan prgawai publik, tidak memiliki masalah kesehatan, atau termasuk disabilitas, berarti yang di luar itu atau masuk kategori masyarakat umum, tidak punya pondasi-pondasi khusus ya dia akan menjadi posisi terakhir menerima vaksin ini," tambahnya.
Dicky menegaskan, ulah temuan sejumlah penerima vaksin di Tangsel yang tidak masuk dalam daftar prioritas, namun dapat suntik vaksin Covid-19 hanya bermodal kekerabatan dengan pejabat, merugikan masyarakat.
"Selain menjadi pertanyaan publik dan dunia akademis juga, merugikan masyarakat, kita semua," kata Dicky.