Dadang Subur Bongkar Alasan Dipanggil Dewa Kipas Hingga Polemik Lawan Pecatur Levy Rozman

Sang Dewa Kipas, Dadang Subur mencuat setelah mengalahkan Master Internasional Levy Rozman di aplikasi Chess.com. Berikut wawancara ekslusifnya.

kemal setia permana/tribunjabar
Dewa Kipas atau yang memiliki nama asli Dadang Subur (kanan). Sang Dewa Kipas, Dadang Subur menjadi sorotan masyarakat Indonesia. 

Saya hanya menggunakan langkah kombi (kombinasi, Red) dan mampu memanfaatkan kesempatan sedikit itu menjadi sebuah keuntungan, ditambah dia melakukan blunder sehingga saya bisa menang.

Tapi sekali lagi, saya tidak merasa menang, hanya memanfaatkan blunder lawan.

Bagaimana perasaan Anda mendapat kritik pedas dari masyarakat yang menuding Anda curang saat mengalahkan Levy, padahal Anda sebenarnya bermain jujur?

Semua kritikan itu saya anggap bagus, saya malah menerimanya dengan terbuka.

Hanya sayangnya, beberapa di antaranya datang dari orang-orang awam (yang tidak mengerti catur) dan hal itu pula (kritikan) yang membuat saya merasa menyesal mengapa bertanding dan justru menang waktu itu.

Coba kalau saya tidak bertanding atau kalah, mungkin tidak akan seperti sekarang ini jadinya.

Apa komentar dan perasaan keluarga setelah Anda dikenal setelah mengalahkan pecatur dunia secara virtual?

Yang pasti saya tidak merasa jadi hebat karena sekali lagi semua terjadi (kemenangan lawan Levy) karena kesalahan lawan saja, bukan karena saya lebih hebat.

Semua diterima biasa saja. Cuma kasihan anak saya, dia harus ikut riweuh (susah, Red), dan Anda lihat sendiri saya masih tetap saja begini, jualan pakan burung sehari-hari.

Apa perbedaan main catur di aplikasi chess.com dan shredder?

Saya orangnya gaptek (gagap teknologi, Red), jadi sebenarnya awalnya enggak ngerti soal teknologi. Tapi kemudian saya bisa belajar, diajarin sama anak saya, termasuk Shredder, itu sangat bagus, kemudian Chess.com.

Menurut saya semuanya bagus. Yang pasti saya selalu mencatat semua permainan saya, baik di Shredder maupun Chess.com untuk dipelajari lagi, terutama pertandingan yang saya kalah.

Semua saya catat di buku (sambil memperlihatkan buku catatan pertandingan). Saya juga selalu mempelajari satu teknik sampai habis, bisa bertahun-tahun.

Pak Dadang kenapa disebut Dewa Kipas, dan pernah jadi pengurus catur?

Saya dulu sebenarnya suka bermain pingpong, dan kerap juara, dari situ saya disebut Dewa Kipas (mengibas/mengipas bet pingpong).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved