Kabar Artis

Kebesaran Hati Istri Dibakar Suami, Sebelum Meninggal Sudah Memaafkan Pelaku: Yang Sudah, Ya Sudah

Rani Andriani (20) dibakar hidup-hidup oleh sang suami, Nanda sekira sebulan lalu, Minggu 31 Januari 2021 dinihari, kini memaafkan suaminya.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
tribun medan/ M Fadli
Supriyati, ibunda korban Rani Andriani, meratapi kepergian putrinya yang dibakar oleh suami, di rumah duka Jalan Sederhana Gang Bakung 32, Sabtu (20/3/2021). 

Bahkan sebelum meninggal dunia, Rani menyampaikan pesan kepada sang ibunda, Supriyati agar tak dendam.

Yang sudah, biarlah sudah, kata Rani.

Baca juga: Viral Video Diduga Rumah Mewah Kerampokan, Perabotan Sampai Keramik Dikuras Habis, Ini Penampakannya

"Anak saya bilang, Mak, jangan dendam ya. Yang sudah ya sudah. Kakak enggak mau mamak dendam dengan apa yang terjadi. Kakak sudah memaafkan (suaminya). Mamak juga ya," kata Yati kemudian tangisnya pecah, Sabtu (20/3/2021) siang.

Suryati bergetar menceritakan kisah pilu sang anak sulungnya sambil menahan tangis.

Sebelum meninggal, Rani bahkan kerap meminta maaf kepada sang ibunda.

"Sebelum pergi, Rani meminta maaf kepada saya. 'Maafin kakak ya mak'. Begitu ucapnya berkali-kali kepada saya," terang Yati.

Supriyati, ibunda korban Rani Andriani, meratapi kepergian putrinya yang dibakar oleh suami, di rumah duka Jalan Sederhana Gang Bakung 32, Sabtu (20/3/2021).
Supriyati, ibunda korban Rani Andriani, meratapi kepergian putrinya yang dibakar oleh suami, di rumah duka Jalan Sederhana Gang Bakung 32, Sabtu (20/3/2021). (TRIBUNMEDAN/M FADLI TARADIFA/Deepblue)

Kondisi Rani sebelum meninggal

Suryati tak menyangka Rani akan secepat ini pergi dari hidupnya.

Pasalnya selama menjalani perawatan, Rani selalu meyakinkan sang ibu bahwa ia kuat.

"Ia selalu bicara, kakak kuat Mak. Kakak kuat. Mamak jangan khawatir. Lalu, cerita-cerita kami. Ia kan suka bercanda jadi ia selalu menghiburku," ucap Yati dengan nada terisak-isak.

Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Rani sempat drop.

Follow juga:

Yati tak tega melihat Rani kesakitan saat memakai selang bantu pernapasan.

"Saya yakin anak saya kuat. Namun saat dimasukkan alat bantu, itu awalnya Rani sudah menolak namun akhirnya ia mau,"

"Saya mendengar suaranya kesakitan saat pemasangan alat bantu nafas, namun suster di rumah sakit mencoba untuk menenangkannya dengan berkomunikasi dengan Rani," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved