LIVE Pukul 15.00 WIB, Pertandingan Catur GM Irene Sukandar Vs Dewa Kipas, Siapa yang Akan Menang?

Jangan lewatkan, pertandingan persahabatan Grandmaster (GM) catur wanita Irene Kharisma Sukandar dengan Dewa Kipas, live hari ini pukul 15.00 WIB.

Editor: Muji Lestari
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pecatur Irene Kharisma Sukandar. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Jangan lewatkan, pertandingan persahabatan Grandmaster (GM) catur wanita Irene Kharisma Sukandar dengan Dewa Kipas, live hari ini pukul 15.00 WIB.

Duel ini diyakini akan memberikan jawaban akhir terkait perdebatan seputar status jin atau jenius.

Pertandingan catur Grandmaster Irene Sukandar melawan Dewa Kipas ini akan berlangsung hari ini, Senin (22/3/2021) sore.

Kompetisi ini berlangsung untuk menjawab rasa penasaran publik atas sosok Dewa Kipas yang disebut-sebut telah mengalahkan pemain catur dunia, Gotham Chess.

Hari ini keahlian Dewa Kipas akan dibuktikan dengan melawan Grandmaster catur wanita Indonesia, Irene Sukandar.

Lantas siapa yang akan memenangkan pertandingan ini?

Baca juga: Pakaian Ashanty di Siraman Aurel Jadi Perbincangan, Sekretaris Pribadi Geram Unggah Ini: Dosa Tau!

Pertandingan catur Dewa Kipas melawan Grandmaster Irene Sukandar akan disiarkan langsung di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Banyak yang menunggu-nunggu pertandingan persahabat ini, momen ini akan menjadi pembuktian soal perdebatan status jin atau jenius akun Dewa Kipas milik Dadang Subur.

Akun Dewa Kipas mendapat sorotan saat mencatat grafik akurasi langkah sangat tinggi pada periode 22 Februari hingga 2 Maret.

Pada rentang tersebut, akurasi langkah yang dicatat oleh akun Dewa Kipas di Chess.com berkisar di angka 90 hingga 99 persen.

Baca juga: Wanita Ini Terbangun Tengah Malam, Syok Lihat Pria Hanya Pakai Celana Dalam Jongkok di Bawah Jendela

Baca juga: Mengaku Dicakar Dapat 4 Jahitan, Polisi Sudah Periksa Pria di Tangsel yang Injak Kucing Sampai Lemas

Baca juga: Mulai 25 Maret 2021, 10 Stasiun KRL Ini Tidak Melayani Penumpang yang Beli Tiket di Loket 

“Seharusnya sudah bisa jadi juara dunia,” kata GM Irene Sukandar menanggapi statistik nyaris tanpa cacat milik Dewa Kipas.

Akun Dewa Kipas milik Dadang Subur ibarat seorang jenius yang selama ini tak pernah terendus.

Kegemparan memuncak saat Dewa Kipas sukses mengalahkan akun GothamChess milik pecatur bergelar International Master (IM), Levy Rozman.

Grandmaster wanita catur Indonesia, Irene Sukandar mengaku polemik tersebut telah membuat para pecatur profesional Indonesia merasa malu.
Grandmaster wanita catur Indonesia, Irene Sukandar mengaku polemik tersebut telah membuat para pecatur profesional Indonesia merasa malu. (Instagram irene_sukandar)

Tak lama setelah itu, tepatnya pada 2 Maret silam, akun Dewa Kipas lantas diblokir oleh Chess.com karena dianggap menyalahi aturan fair play.

Segera saja, warganet pun terbelah jadi dua blok, pro dan kontra.

Banyak warganet kemudian menyerang Levy Rozman yang dianggap menginisiasi gerakan untuk melaporkan akun Dewa Kipas ke tim analis algoritma Chess.com.

Dewa Kipas atau yang memiliki nama asli Dadang Subur (kanan) ketika diwawancara wartawan Tribun Jabar Kemal Setia Permana.
Dewa Kipas atau yang memiliki nama asli Dadang Subur (kanan) ketika diwawancara wartawan Tribun Jabar Kemal Setia Permana. (kemal setia permana/tribunjabar)

Levy Rozman dianggap bertanggung jawab terhadap kejadian pemblokiran, kendati penutupan sebuah akun di Chess.com sejatinya tidak bisa dilakukan hanya karena adanya laporan secara serentak dari khalayak.

Pihak Chess.com dalam pernyataan resminya mengindikasikan adanya tindak kecurangan oleh Dewa Kipas.

Tingkat akurasi langkah Dewa Kipas yang nyaris sempurna pada kurun 22 Februari sampai 2 Maret, disinyalir adalah hasil dari pemakaian cheat engine sebagai pembisik langkah.

Baca juga: Video Satu Keluarga Naik Sepeda Motor Jambret Tas Wanita di Jakarta Barat, Korban Jatuh Terseret

Menurut ahli teknologi informasi PB Percasi, Heri Darmanto, dalam sesi konferensi pers bertajuk “Edukasi Catur Daring dan Problematikanya: Kasus Dewa Kipas”, 11 Maret silam, rata-rata setiap hari ada 500 akun yang diblokir oleh Chess.com.

Pemakaian cheat engine menjadi salah satu penyebab utama dari kebanyakan akun yang ditutup paksa.

Grand Master kebanggaan Indonesia, Susanto Megaranto, yang juga turut hadir sebagai pembicara, lantas mengisahkan permasalahan pemakaian cheat engine di ranah Chess.com.

Kata Susanto Megaranto yang juga sering bermain di Chess.com, tipikal pemain pemakai cheat engine, atau pecatur daring biasa menyebutnya jin, bisa dideteksi.

“Pengalaman saya menghadapi lawan-lawan yang menggunakan engine, atau kalau di percaturan online disebut jin, tiap lawan jin biasanya menawarkan draw cepat,” kata Susanto Megaranto mengisahkan.

“Kadang, tiap langkah ada jeda waktu 10 detik, selalu identik, hampir mirip sekitar 10 detik, jadi jelas curiga, karena ada langkah pasti.”

“Kalau langkah pasti, kita sebagai Grand Master sudah pasti tahu, tapi dia spare waktunya mirip-mirip saja sekitar 10 detik. Curiga kalau udah kayak gitu, karena biasanya pakai jin,” ujar Susanto Megaranto lagi.

Pemaparan Susanto Megaranto itu tampak klop dengan fenomena Dewa Kipas di Chess.com.

Kiprah Dewa Kipas di papan catur virtual mengambil jeda waktu berpikir yang identik dalam setiap langkah.

Temuan tersebut memunculkan kecurigaan karena akun Dewa Kipas membutuhkan waktu relatif serupa untuk sebuah langkah simpel yang seharusnya rampung dalam tempo singkat.

Baca juga: Viral Video Diduga Rumah Mewah Kerampokan, Perabotan Sampai Keramik Dikuras Habis, Ini Penampakannya

“Contohnya di partai lawan GothamChess itu, kenapa kuda beliau yang ada di E4, di langkah ke-19, kuda yang sangat bagus, makan D2 dengan waktu 17 detik, tak masalah, itu normal,” kata GM Irene Kharisma.

Di titik inilah jurang pemisah antara kubu pro dan kontra Dewa Kipas menjadi semakin dalam.

Kubu pendukung Dewa Kipas yakin Dadang Subur adalah seorang pria jenius.

Di sisi lain, tak sedikit pula yang sepakat bahwa kiprah apik Dewa Kipas di Chess.com hanyalah berkat bantuan “jin” alias cheat engine.

Berangkat dari itu, duel pembuktian melawan GM Irene Sukandar kemudian dilangsungkan dan diharapkan bisa menjadi ujung dari perdebatan.

Mana yang akan terbukti, jin atau jenius? Tanpa perlu memandang hasil akhir, sudah sepantasnya semangat sportivitas lebih didahulukan dari niatan bertukar komentar pedas.

“Setelah ini jangan ada yang dirugikan. Karena yang ingin kita capai adalah kedamaian. Tapi, memang harus menjunjung asas-asas kebenaran,” kata Irene Sukandar dalam sebuah video di kanal YouTube miliknya, Jumat (19/3/2021).

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved