Sidang Rizieq Shihab
Penasihat Hukum Rizieq Shihab Bentak JPU, Majelis Hakim Lakukan Ini, Simpatisan Kocar-Kacir
Penasihat hukum Rizieq Shihab, Munarman membentak Jaksa Penuntut Umum (JPU), Majelis Hakim Suparman Nyompa lakukan hal ini
Merespons Munarman, Jaksa Penuntut Umum meminta kesempatan kepada hakim untuk berbicara.
Tetapi, belum juga hakim merespons jaksa, Munarman justru sudah menghardik Jaksa Penuntut Umum.
"Entar dulu Jaksa Penuntut Umum, saudara ini, ini giliran saya," kata Munarman, yang mengatakan "ini giliran saya" berkali-kali.
Kemudian dengan nada suara meninggi, Munarman mengatakan, "saudara diam!" katanya.
Simpatisan Rizieq Shihab Kocar-Kacir
Sejumlah simpatisan Rizieq Shihab lari kocar-kacir saat dibubarkan dari taman di depan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (23/3/2021).
Sidang lanjutan kasus pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Muhammad Rizieq Shihab kembali digelar hari ini, Selasa (23/3/2021) secara virtual.
Dengan agenda sidang eksepsi, sebanyak empat berkas akan disidangkan pada hari ini.
Baca juga: Reaksi Gisel Bertemu Nobu di Persidangan Penyebar Video Syur 19 Detik: Saya Duluan
Perkara tersebut meliputi perkara nomor 221 (kasus kerumunan Petamburan), 222 (kasus kerumunan Petamburan), 223 (kasus tes usap palsu), dan 226 (kasus kerumunan Megamendung) dan dijadwalkan akan dimulai pada pukul 09.00 WIB.
Skema pengamanan yang sama dengan sidang sebelumnya pun masih diterapkan guna mengantisipasi massa simpatisan Rizieq Shihab yang memaksa masuk ke dalam PN Jakarta Timur.

Terus diimbau untuk kembali ke rumah, ratusan massa simpatisan Rizieq Shihab kembali memilih tetap bertahan.
Beberapa dari mereka terlihat bertahan di taman di depan Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Imbas kerumanan yang ditimbulkan, melalui mobil komando, aparat kepolisian terus meminta massa meninggalkan taman.
Bila memaksa bertahan, jajaran Polrestro Jakarta Timur akan melakukan tindakan tergas dengan melakukan swab test antigen kepada simpatisan Rizieq Shihab.
Sempat mengeyel, sejumlah personel kepolisian berlari menuju taman dan hal ini membuata massa simpatisan yang didominasi oleh emak-emak lari kocar-kacir.