Anies Baswedan Bawa Sepeda Non Lipat Masuk MRT Tuai Polemik, Pihak MRT Turun Tangan Beri Penjelasan
Foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bawa sepeda masuk MRT tuai polemik. Pihak MRT Jakarta beri penjelasan.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bawa sepeda masuk MRT tuai polemik.
Foto Anies Baswedan saat membawa sepeda non lipat di Stasiun MRT Lebak Bulus diunggah akun instagram @mrtjkt.
Namun, foto tersebut mendapatkan bergam komentar dari netizen sehinggak pihak MRT turun tangan beri penjelasan.
Awalnya, akun instagram MRT menuliskan judul 'Canangkan Akses Sepeda Non Lipat di MRT Jakarta'
"Hari ini, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan uji coba fasilitas sepeda nonlipat di MRT Jakarta. Ia tiba di Stasiun Lebak Bulus Grab sekitar pukul 06.30 WIB ditemani oleh Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Achmad Riza Patria, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo yang bersepeda dari kediaman Gubernur Anies. Rombongan disambut langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar serta Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi," tulis pihak MRT Jakarta pada Rabu (24/3/2021).
"Selama berada di Stasiun Lebak Bulus Grab, Gubernur Anies terlihat antusias dan berdiskusi dengan direksi terkait fitur baru tersebut. Rombongan kemudian menggunakan ratangga tujuan Stasiun Bundaran HI pukul 06.44 WIB. Sesampainya di Stasiun Bundaran HI, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Balaikota Provinsi DKI Jakarta dengan bersepeda," tambahnya.
Pihak MRT Jakarta juga menjelaskan mengenai akses sepeda non lipat tersedia di tiga stasiun yakni Lebak Bulus, Blok M dan Bundaran HI.
"Di setiap stasiun tersebut juga disediakan fasilitas parkir sementara di sejumlah titik seperti sekitar mesin penjual tiket (ticket vending machine), toilet, dan musala. Meski demikian, pengguna sepeda non-lipat hanya boleh menggunakan MRT Jakarta di luar jam sibuk (07.00—09.00 dan 17.00—19.00), menggunakan kereta nomor enam di setiap rangkaian, serta maksimal empat sepeda per keberangkatan. Demi menunjang kenyamanan penumpang dalam menggunakan fasilitas sepeda non-lipat, MRT Jakarta juga menyediakan jalur sepeda yang terletak pada tangga stasiun dan sticker tanda pada stasiun dan kereta. Adapun kebijakan sepeda non-lipat ini telah melalui berbagai tahap uji coba yang dilakukan sebelumnya untuk memastikan jaminan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pelanggan MRT Jakarta," tambahnya.
Foto-foto Anies Baswedan sedang melakukan ujicoba sepeda non lipat masuk MRT pun mendapat komentar dari netizen.
Mereka mengkritik namun adapula yang mendukung kebijakan itu dan menyampaikan pendapatnya di kolom komentar @mrtjakarta.
@erwin_wongkar: Programnya sepeda tapi gk gini2 juga pak anies, org naik sepeda ya..di jalan ajah pake sepeda gk usaha ganggu transportasi umum.. Sklian ajh di busway sepedanya di masukin
@martinleman169: Sepeda lipat, otoped, masih masuk akal. Sepeda non lipat??? Abis ini nanti sepeda tandem dan sepeda motor juga boleh deh...
@raisunarnindias Saya gak setuju, maaf ya sbg pengguna MRT mnrt saya kurang efisien, namanya MRT buat penumpang manusia udh baik hanya manusia yg naik, jgn ditambahin benda mati seperti sepeda, apalagi non lipat.. Mau di bilang hanya ada do gerbong brp kek tetep aja itu menggangu kenyamanan, sepeda udh ada jalurnya klo ga mau naik sepeda ya naik yg lain jgn egois mau naik sepeda tp naik mrt juga ribet tau.. Dan lagi pulak sepeda udah ada jalurnya sendiri bukan? Dan bukankah dana pembuatan jalur sepeda lebih besar? Lebih baik fungsikan apa yg sudah ada jgn ganggu cluster lain lah.. Ibarat rumah tangga nih sepeda jd pelakor/pebinor tau jd ganggu. Terimakasih mohon utk kebijakan ini dipikir lagi deh, jgn pilihkasih
noonatnine
nice idea karena bisa masuk sepeda di jam nonsibuk. masyarakat indonesia lebih banyak yang tak punya sepeda lipat soalnya. tapi benar juga jangan sampai keretanya jadi kotor karena sepeda.
@swsnja Klwpun memang ada harus di bikin space di salah satu sudut misalnya kayak kereta ke bandara ( kayak buat naro koper , tapi Ini buat sepeda ). Tapi Klw secara pribadi sih bagus nya di tinjau lg jgn sampe ke nyamanan penguna baik yg bawa speda maupun ngk jd tergangu

MRT Beri Penjelasan
Pihak MRT Jakarta memberikan penjelasan mengenai aturan sepeda non lipat masuk MRT.
Akses sepeda non lipat saat ini tersedia di Stasiun MRT Lebak Bulus Grab, Blok M BCA dan Bundaran HI
1. akses sepeda non lipat dapat digunakan pada hari senin-jumat di luar jam sibuk 06.30-09.00 dan 16.30-19.00 (Sabtu-Minggu mengikuti jam operasional MRT)
2. Sepeda non lipat yang boleh masuk adalah sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati: 200 cm x 55 cm x 120 cm dengan lebar ban maksimal 15 cm
3. Pastikan untuk selalu berhati-hati saat menggunakan ramp yang tersedia.
4. Ikuti rambu dan arahan petugas, serta letakkan sepeda pada rak yang tersedia di stasiun
5. Gunakan kereta paling belakan dari arah datangnya kereta. Kapasitas maksimal 1 gerbong adalah 4 sepeda. Gunakan rangkaian kereta berikut jika kapasitas telah terpenuhi.
6. Selalu jaga fasilitas yang ada, serta kenyamanan penumpang lain saat membawa sepeda di lingkungan MRT Jakarta, ya.
Anies Ajak Warga Pakai Sepeda

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat menggunakan sepeda sambil naik kereta cepat MRT Jakarta.
Anies mengatakan, kereta cepat MRT Jakarta menyiapkan gerbong khusus sepeda yang terdapat di bagian belakang.
"Memang sudah diatur di gerbong terakhir ada tempatnya dan memang dibatasi jumlahnya secara bertahap," kata Anies, saat diwawancarai awak media, di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/3/2021).
"Juga ada di tangga sudah disiapkan semacam rel bagi sepeda," lanjutnya.
Hari ini, mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan tersebut juga bersepeda dengan jajarannya menggunakan MRT Jakarta.
Anies memastikan, sepeda model lipat atau bukan dapat masuk di dalam gerbong khusus MRT Jakarta.
"Mulai hari ini, sepeda lipat maupun non-lipat itu dapat dibawa ke dalam MRT rangka perjalanan," jelas Anies.
"Kami memberikan dukungan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta, pengguna sepeda untuk dapat menggunakan sepeda ke kantor, ke tempat tempat usaha, dan lainnya," sambungnya.
Dia melanjutkan, gerbong khusus sepeda itu memiliki ruang yang cukup.
"Sudah diatur sedemikian, ada traffic rule-nya, tandanya, marka, dan sebagainya, serta tempat sudah diatur," ucapnya.
"Tidak akan mengganggu dan jam masuk bagi pesepeda itu diatur jamnya supaya tidak mengganggu. Jadi, sebelum jam 7 pagi," ujarnya.
Riza Patria Tak Sepakat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tak sepakat dengan kebijakan pengelola MRT yang mengizinkan sepeda non-lipat masuk gerbong kereta.
Ariza pun menentang kebijakan anak buahnya sendiri lantaran dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain.
"Kalau sepeda tidak lipat mengganggu. Saya kira masyarakat sudah cerdas, pintar bisa membedakan mana yang boleh, mana yang tidak," ucapnya, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Dinonaktifkan Anies Lalu Diperiksa Inspektorat, Kepala BPPBJ DKI Blessmiyanda Terancam Dipolisikan
Baca juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Ajak Masyarakat Bawa Sepeda Sambil Naik MRT Jakarta
Lain halnya dengan sepeda lihat, ia menyebut, sepeda jenis ini masih dimungkinkan untuk masuk ke dalam gerbong kereta lantaran dimensinya yang cukup ringkas.
"Ya kalau sepeda lipat mungkin bisa dimungkinkan ya (masuk ke dalam gerbong)," ujarnya di Balai Kota.
Dikutip dari Kompas.com, PT MRT Jakarta akan mengizinkan sepeda non-lipat memasuki gerbong kereta.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, kebijakan ini akan diluncurkan pada 24 Maret 2021, di tiga stasiun, yakni Stasiun Lebak Bulus Grab, Stasiun Bundaran HI, dan Stasiun Blok M BCA.
William menjelaskan, ketiga stasiun tersebut dipilih karena berada di lokasi strategis.
"Kami juga sedang menyiapkan, kalau selama ini yang bisa masuk ke kereta MRT Jakarta adalah sepeda lipat, kami secara terbatas menyiapkan fasilitas untuk sepeda non-lipat untuk bisa juga naik MRT," kata William dalam konferensi virtual, Rabu (17/3/2021).
William menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan fasilitas jalur sepeda pada tangga stasiun.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan stiker pada stasiun dan kereta.
Namun, MRT Jakarta memberikan syarat untuk sepeda yang bisa memasuki kereta.
William menyebut, sepeda yang diperbolehkan masuk gerbong adalah sepeda reguler atau yang biasa digunakan oleh warga.
Adapun dimensi maksimal yang diperbolehkan, yakni 200 sentimeter X 55 sentimeter X 120 sentimeter, dengan lebar ban maksimal 15 sentimeter.
Selain itu, sepeda tandem tidak diperbolehkan masuk.
MRT Jakarta juga menerapkan jam khusus untuk mengangkut sepeda non-lipat. Pada Senin-Jumat, penumpang yang membawa sepeda non-lipat diperbolehkan naik kecuali pada jam sibuk, yakni pukul 07.00-09.00 dan pukul 17.00-19.00 WIB.
Sementara pada Sabtu dan Minggu, sepeda non-lipat diperbolehkan masuk selama jam operasional kereta.
Pembatasan ini dilakukan guna mengurangi potensi penumpukan penumpang. (TribunJakarta.com)