Kebakaran Kontrakan di Matraman
Cerita Saksi Kebakaran Tewaskan 10 Orang di Matraman: Ungsikan Anak Istri, Ibu Hamil Jadi Korban
Teriakan minta tolonglah yang sempat membuat Salmi terbangun akan tidurnya, teriakan itu juga membangunkan keluarganya dari tidur lelap.
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Sambil duduk didepan pintu rumahnya, Salmi (60) menghela nafas, seakan bersyukur rumahnya tak hangus terbakar meski jarak dari lokasi kebakaran hanya berjarak 10 meter.
Ia ingat betul akan peristiwa kebakaran yang terjadi pada Kamis (25/3/2021) dini hari tadi.
Apalagi dalam peristiwa kebakaran itu 10 orang ditemukan meninggal dunia.
Dirinya mengaku masih terbayang akan besarnya kobaran api itu.
Teriakan minta tolonglah yang sempat membuat Salmi terbangun akan tidurnya, teriakan itu juga membangunkan keluarganya dari tidur lelap.
Kala itu jarum jam menunjukan pukul 04.30 WIB.
"Itu ada yang teriak minta tolong, tolong gitu. Langsung saya kaget kan bangun, saya keluar, terus bilang ada kebakaran," kata Salmi ditemui di sekitar lokasi kebakaran, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Kondisi Istri Sehari Pasca Lihat Suaminya Tewas Dipenggal Anak, Masih Syok hingga Mengurung Diri
Baca juga: Seorang PSK yang Diamankan Satpol PP Kota Tangerang di Ciledug Masih Berusia 15 Tahun
Setelah itu, ia pun bergegas melintas lokasi kebakaran, namun justru ia melihat kobaran api sudah besar, ia pun langsung kembali ke rumah untuk menyelamatkan keluarganya, kala itu tak terpikirkan untuk membawa barang berharga miliknya.
"Pokoknya waktu itu cuma selamatin keluarga aja. Udah nggak mikirin barang, semua saya tinggal," katanya.
Mematikan keluarganya sudah berada di ditempat aman, Salmi ikut membantu memadamkan api bersama dengan warga sekitar, warga bahu membahu memadamkan api dengan membawa ember berisi air.
Saat berusaha memadamkan api, Salmi dan beberapa warga lainnya mengaku sempat mendengar teriakan minta tolong, warga pun tak bisa berbuat banyak melihat api cukup besar menjalar ke seluruh rumah kontrakan itu.
"Iya minta tolong dari dalam. Cuma ya gimana api udah besar, yang penting saat itu api bisa padam. Itu saya orang orang sini," ujarnya.
Baca juga: Bantuan Sosial Tunai Diharapkan Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
Baca juga: Menpan RB akan Umumkan Seluruh Formasi CPNS dan PPPK 2021 Akhir Bulan Ini, Tak Perlu Unggah Ijazah
Bahkan saat api makin membesar, sempat terdengar tiga kali ledakan. Ledakan itu diperkirakan dari tabung gas ataupun dari kendaraan roda dua milik para korban.
Beruntungnya api berhasil dipadamkan setelah damkar datang membantu memadamkan.
Namun ia cukup berduka karena tetangganya yang ia kenal Beni (42) turut meninggal dunia akibat kebakaran itu. Ia tak bisa berucap banyak akan hal ini, ia tak menyangka kebakaran ini menyebabkan 10 orang kehilangan nyawa.
"Jadi itu semua ada 16 orang di empat petak kontrakan. Nah enam selamat 10 meninggal," ucapnya. (JOS).