Kebakaran Kontrakan di Matraman

Korban Tewas Kebakaran di Matraman akan Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon dan Kota Padang

Camat Matraman Andriansyah mengatakan sebanyak lima korban bakal dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, sementara lima di kampung halaman

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Camat Matraman Andriansyah saat memberi keterangan di Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021). Menurut Camat, lima korban akan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, dan lima lainnya dibawa ke kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat. 

Suami Istri Ditemukan Berpelukan

Pantauan TribunJakarta.com, lokasi kontrakan yang terbakar hanya punya satu akses masuk dan keluar.

Kontrakan di Jalan Pisangan Baru III tersebut berada di dalam gang dengan lebar sekitar satu meter.

Sebagai informasi, ada dua KK dalam satu kontrakan yang dihuni korban suami istri Muhamad Hamdani Himawan, Debby Emilia dan putranya, Farras Izan Himawan.

Sementara Sri Mulyani dan Ria Ramadhanie juga tinggal di situ. Sri Mulyadi adalah ibu mertua Hamdani atau Dani dan Ria adik iparnya.

Satu KK lainnya yang menempati satu unit kontrakan di antaranya Beni Siswanto (44), Nova (42), Silvanny Aliya Nabila (21), Beyva Alilya Azahra (15), Benno Siswanto (9).

Ferry (42) warga RT 03 mengatakan saat proses evakuasi jenazah, sejumlah korban ditemukan di kontrakan dalam keadaan berpelukan berupaya menyelamatkan diri.

“Saat ditemukan, korban Dani (Hamdani) dan istrinya (Debby) saling berpelukan di kamar," ucap Ferry di lokasi.

Baca juga: Akhir Pekan, Taman Safari Bogor Pamerkan Empat Bayi Beruang yang Menggemaskan

"Kalau Ria lagi sambil pelukan dan tiduran gitu sama ibunya, Sri Mulyani," sambung dia.

Warga sekitar sempat mendengar teriakan minta tolong para korban di awal kebakaran.

Gang kontrakan di RT 03/RW 06, Jalan Pisangan Baru III, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman lokasi kebakaran, Kamis (25/3/2021).
Gang kontrakan di RT 03/RW 06, Jalan Pisangan Baru III, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman lokasi kebakaran, Kamis (25/3/2021). (TribunJakarta/Bima Putra)

Namun, besarnya kobaran api mereka tidak bisa berbuat banyak menyelamatkan para korban.

Selain itu, keluarga Dani sulit menyelamatkan diri karena kondisi Sri Mulyani mengidap stroke dan tak dapat berjalan.

"Ibunya ini memang dalam keadaan stroke. Pas warga dikabarin ada kebakaran, api juga sudah membesar."

"Jadi kita kesulitan buat memadamkan api, terlambat," ujarnya.

Sebanyak 14 unit mobil pompa Damkar Jakarta Timur sempat kesulitan untuk memadamkan.

Pasalnya, akses menuju lokasi sempit atau hanya bisa dilalui satu mobil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved