Polresta Tangerang Tangkap Pemilik Warung Kopi Karena Jual Tramadol dan Eximer
Polresta Tangerang meringkus pemilik warung kopi di Kampung Kemiri Pabuaran karena memiliki dan menjual obat keras daftar G jenis tramadol dan eximer.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Polresta Tangerang meringkus pemilik warung kopi (Warkop) berinisial AS (28) di Kampung Kemiri Pabuaran, Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Sabtu (20/3/2021).
AS dibekuk lantaran kedapatan memiliki dan menjual obat keras daftar G jenis tramadol dan eximer.
Penangkapan terhadap tersangka AS berawal dari informasi masyarakat mengenai kecurigaan dugaan adanya transaksi obat keras daftar G tanpa izin edar.
"Dari warkop milik tersangka AS, kami mengamankan barang bukti 616 butir eximer dan 63 butir tramadol," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, Jumat (26/3/2021).
Wahyu menambahkan, sehari-hari tersangka AS berjualan kopi.
Namun, diduga hal itu sebagai bentuk pengalihan dari tindakan tersangka AS menjual obat keras daftar G secara ilegal.
Berdasarkan pengakuan tersangka AS, obat keras daftar G itu dijual ke pembeli yang didominasi kalangan remaja.
"Hal itu yang menimbulkan kecurigaan karena pengunjung warung kopi AS kebanyakan anak muda usia remaja," terangnya.
Guna kepentingan penyelidikan, tersangka AS dan barang bukti sudah dibawa ke Mapolresta Tangerang.
Tersangka AS terus menjalani pemeriksaan intensif guna mengungkap asal barang dan wilayah penyebaran.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 196 juncto Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 10 sampai 15 tahun penjara.
Baca juga: Tak Kalah Kualitas dari PTN, Berikut Sederet PTS terbaik di Indonesia
Baca juga: Tak Diizinkan Masuk, Simpatisan Rizieq Shihab Bertahan di Sekitar PN Jakarta Timur
Baca juga: Besok Malam, Earth Hour 2021 Ajak Masyarakat Matikan Listrik 1 Jam
Wahyu mengingatkan, masyarakat untuk tidak mengedarkan dan/atau membeli obat keras daftar G tanpa izin edar.
Bila dilakukan, Wahyu memastikan tidak segan mengambil tindakan tegas proses hukum.
"Dan bila mengetahui informasi, silakan laporkan ke kami," pungkasnya.