Bom di Makassar

Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, PGI Minta Umat Tetap Tenang dan Yakin Aparat Usut Tuntas

Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) minta umat tenang dan percaya aparat mampu usut kasus ini.

Editor: Elga H Putra
Tribun Timur/M Ikhsan
Suasana di jalan sekitar Gereja Katedral Makassar usai peristiwa bom bunuh diri, Minggu (28/3/2021). 

Adapun Di belakang Gereja Katedral adalah kantor Balai Kota Makassar.

Sementara itu, disisi utara Gereja Katedral Makassar.

Profil Gereja Katedral Makassar

Gereja Katedral Makassar (dahulu bernama Gereja Katedral Ujung Pandang) yang nama resminya adalah Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus adalah gedung gereja tertua di kota Makassar dan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Gereja ini didirikan pada 1898 pada permulaan tahap kedua kehadiran Gereja Katolik di Makassar. Misa mingguan dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu.

Pada 1525 kota Makassar pertama kali disinggahi oleh tiga orang pastor dan misionaris dari Portugal, yaitu Pastor Antonio do Reis, Cosmas de Annunciacio, Bernardinode Marvao, dan seorang bruder.

Namun baru pada 1548 Pastor Vincente Viegas datang dari Malaka dan ditugasi di Makassar.

Di sana dia melayani para saudara Portugis yang Katolik serta beberapa raja dan bangsawan Sulawesi Selatan yang juga telah dibaptis menjadi Katolik.

Baca berita lain untuk Topik Bom di Makassar

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dukacita Mendalam Ketua Umum PGI, Imbau Seluruh Umat tidak Takut dan Resah, Namun Tetap Waspada

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved