Bom di Makassar

Cerita Jemaat Korban Bom di Katedral Makassar: Grab Belum Datang, Ledakan Hempaskan Tubuhnya

Salah satu jemaat Gereja Katedral Makassar yang turut menjadi korban luka dalam insiden bom bunuh diri dialami Asni (29).

Editor: Elga H Putra
Tribun Timur/Sayyid
Asni (29) (berbaring), salah satu jemaat Gereja Katedral Makassar yang turut menjadi korban luka dalam insiden bom bunuh diri 

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASSAR - Salah satu jemaat Gereja Katedral Makassar yang turut menjadi korban luka dalam insiden bom bunuh diri dialami Asni (29).

Dia bersama empat kerabatnya yang baru saja menjalani ibadah Minggu Palma di Gereja Katedral Makassar dan sedang menunggu Grab mobil untuk pulang, tiba-tiba tubuhnya terhempas oleh ledakan yang begitu kencang.

Sesaat kemudian, dia baru menyadari bahwa ledakan itu adalah bom.

Kendati terkena percikan bom, kondisi Asni tak terlalu alami luka parah.

Dia pun dalam kondisi sadar dan bisa menceritakan detik-detik peristiwa mencekam yang dialaminya pagi tadi.

Adapun Asni saat ini masih menjalani perawatan di RS Akademis Makassar, Jl Gunung Bulu Saraung, Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Laele Masih Syok Pulang Terapi Jadi Korban Bom di Depan Katedral Makassar: Ngeri Sekali

Asni bercerita, saat insiden ledakan bom itu terjadi dirinya bersama empat orang korban lainya sedang menunggu mobil grab.

"Lagi berdiri tunggu grab tiba-tiba meledak di situ kaget. Selesai ibadah. Kami lima orang ini," ujarnya saat ditemui, Minggu (28/3/2021).

Asni mengaku tidak melihat pelaku pembawa bom tersebut.

Kata Asni, ia hanya sedang menunggu dan tiba-tiba ledakan bom pun terjadi.

Baca juga: Selesai Salat Zuhur, Laele Cerita Detik-detik Selamat dari Ledakan Bom Gereja Katedral Makassar

Baca juga: Siapa Hasnawati? Namanya Bisa Jadi Kunci untuk Ungkap Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar

Baca juga: 3 Pemuda Mencurigakan Dibekuk Tim Tiger di Cilincing, Terciduk saat Buang Celurit ke Semak-semak

"Yang bawa bom saya tidak tahu, saya tunggu grab tiba-tiba medelak bom. saya tidak sempat lihat yang bawa bom," bebernya.

Pada saat ledakan bom tersebut, lanjutnya, lokasi ledakan tidak jauh dari gereja.

"Lokasi tidak jauh dari pagar gereja, saya menunggu depan pagar gereja sebelah kanan," Kata Asni.

Akibat insiden itu, Asni mengalami luka pada bagian kakinya yang terkena percikan ledakan bom.

"Luka kaki terkena percikan bom," kata Asni.

Penjelasan Resmi Kapolda Sulsel

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengungkapkan, ada 9 masyarakat yang mengalami luka-luka akibat bom bunuh diri yang terjadi Gereja Katedral, Jl Kajolalido, Makassar, Minggu (28/3/2021) pukul 10.35 Wita.

Lanjutnya, 9 masyarakat tersebut terdiri dari petugas gereja dan jemaat.

"Saat ini kita sedang menjaga parimeter dan penanganan TKP, sementara data awal yang kita sampaikan 1 korban yang dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut," ungkap Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam.

"Kemudian ada 9 masyarakat, 5 petugas gereja, dan 4 jemaah yg saat ini sedang dalam perawatan," lanjutnya.

Pihaknya juga sedang melakukan pengamanan bersama Densus 88, untuk mengumpulkan bukti yang ada.

"Bersama dengan Densus 88, kita sementara melakukan oleh TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada," tuturnya.

Saat ini 9 korban yang mengalami luka-luka sedang di rawat di 3 Rumah Sakit, yaitu RS. Stella Maris, Plamonia, dan Bhayangkara.

Diberitakan sebelumnya, Warga Makassar dikejutkan dengan sebuah ledakan bom di depan Gereja Katedral Jl Kajaolalido Makassar, Minggu (28/3/2021), pagi.

Petugas kepolisian menutup Jalan R.A Kartini, sehingga setiap kendaraan yang ingin melintas di alihkan ke Jalan Sultan Hasanuddin.

Detik-detik ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) sekira pukul 10.30 WITA.
Detik-detik ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) sekira pukul 10.30 WITA. (TribunMakassar/Istimewa)

Nama Hasnawati

Nama Hasnawati bisa menjadi pintu masuk bagi polisi dalam mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri.

Sebab, dari hasil pengecekan Tribun Timur, motor dengan nomor polisi DD 5984 MD yang dikendarai pelaku terdaftar atas nama Hasnawati.

Hasnawati beralamat Pampang Kecamatan Panakukang Makassar.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut, pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini akan masuk ke pelataran gereja melalui pintu gerbang gereja Katedral.

Namun, saat pelaku datang kegiatan Misa di gereja sudah selesai.

Diduga, melihat banyak orang yang keluar dari Gereja, pelaku kemudian melakukan ledakan di depan gerbang Gereja tersebut.

“Dua orang tadi dicegah oleh security gereja tersebut tapi kemudian terjadilah ledakan itu,” kata Argo.

Lebih lanjut Argo menjelaskan dari hasil informasi di lapangan, ada ditemukan kendaraan yang sudah hancur dan ada beberapa potongan tubuh.

Ia juga menyebut ada korban luka dari pihak keamanan gereja dan dari pihak jemaah yang rata-rata mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki.

Seorang keamanan gereja terluka di bagian perut dan kepala, ada juga yang mengalami luka-luka lecet tangan dan kaki, dan ada yang terkena serpihan-serpihan.

“Jadi ada 14 korban yang sekarang masih dalam perawatan, yang sedang ditangani oleh dokter dan mudah-mudahan segera kembali yang sakit-sakit ringan,” ucap Argo.

Baca Topik Bom di Makassar

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Cerita Asni Korban Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, Awalnya Tunggu Grab Bersama Temannya

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved