Bom di Makassar

Bom Bunuh Diri di Makassar, Wali Kota Airin Koordinasi dengan Polres Tangsel Tingkatkan Pengamanan

Bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany bersikap.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, usai rapat dengan Imigrasi Kelas I Tangerang terkait Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora), di Hotel Pranaya, Serpong, Kamis (25/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany bersikap.

Airin akan berkoordinasi dengan Polres Tangsel, untuk meningkatkan pengamanan di wilayahnya.

"Insya Allah kita akan bahas minggu ini dengan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah)," ujar Airin di Puskesmas Ciater, Serpong, Senin (29/3/2021).

Airin menegaskan, Pemkot Tangsel intensif berkomunikasi dengan aparat keamanan dari TNI maupun Polri demi menjaga kondusifitas.

"Artinya kita jalan saja dengan apa yang kita lakukan dan tentunya penting bagi kita untuk terus berkoordinasi, komunikasi," kata Airin. 

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Suami Istri, Belum Lama Menikah Baru 6 Bulan

Orang nomor satu di Tangsel itu mengajak warganya untuk sama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan.

Bagi Airin, aksi teror sangat merugikan masyarakat, terlebih sampai mengakibatkan korban jiwa.

Mobil milik mantan anggota DPRD Luwu, Sul Arrahman melintas di Jalan Kajoalalido, Makassar atau Gereja Katedral beberapa saat sebelum ledakan bom bunuh diri, Minggu (28/3/2021)
Mobil milik mantan anggota DPRD Luwu, Sul Arrahman melintas di Jalan Kajoalalido, Makassar atau Gereja Katedral beberapa saat sebelum ledakan bom bunuh diri, Minggu (28/3/2021) (Istimewa via Tribun Timur)

"Saya berharap mari kita cintai kota kita, jangan sampai ada kekerasan dan terorisme dan yang lainnya," ucap Airin.

"Mari kita belajar yang dirugikan dari hal tersebut yang dirugikan siapa, kita lagi yang dirugikan," ia menambahkan.

Baca juga: Polisi Amankan 2 Terduga Teroris dari Sebuah Showroom Mobil di Condet, Warga: Pura-pura Nanya Mobil

Baca juga: Polisi Duga Pelaku Penembakan Ibu Hamil Kader Jumantik di Ciracas dari Jarak Jauh

Baca juga: Baim Wong Dapat Surat dari Bocah Kelas 6 SD, Memohon Agar Sang Ayah Diberi Pekerjaan: Tolong Om

Keamanan dan kedamaian merupakan hal penting agar hidup bisa terus berjalan nyaman.

"Keamanan itu akan terasa mahal pada saat kita tidak ada kedamaian, sehat akan terasa mahal manakala kita sakit, sama hal dengan keamanan, kedamaian dan kenyamanan. Prinsipnya Tangsel rumah dan kota kita bersama," tambahnya.

Ibu dua anak itu turut mengajak warga untuk saling menghormati satu sama lain tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

"Sekali lagi masyarakat kita yakini Tangsel milik kita bersama, Tangsel rumah kita bersama. Bentuk suasana aman, nyaman, kondusif untuk semuanya."

"Tanpa melihat suku agama golongan, bisa terus tercipta dan Alhamdulillah selama ini Tangsel menjadi mini Bhineka Tunggal Ika di Indonesia," ungkap Airin.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved