Bom di Makassar
Ibunda Terduga Pelaku Bom di Gereja Makassar Ungkap Sosok Anaknya, Akui Jarang Bertemu Setelah Nikah
Ibunda terduga pelaku wanita bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ungkap sosok anaknya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Ibunda terduga pelaku wanita bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ungkap sosok anaknya.
Hal itu diungkapkannya saat melakukan tes DNA di Biddokes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar Senin (29/3/2021).
Diketahui, putri Elis Mariani diduga menjadi pelaku bom bunuh diri pada, Minggu (28/3/2021) pagi.
Peristiwa itu mengakibatkan banyak puluhan orang terluka.
Terduga pelaku bom bunuh diri yang merupakan suami istri ini tewas saat kejadian.
Baca juga: Hotma Sitompul Marah & Kecewa Dituding Selingkuh dengan Mikhavita Wijaya, Ini yang Dikhawatirkannya
Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono.
"Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).
Laki-laki yang menjadi terduga pelaku bom bunuh diri itu berinisial L alias lukman.
Sementara istri Lukman berinisial YSF.
Ibunda terduga pelaku wanita lantas mengungkap sosok anaknya.
Follow juga:
Ia mengaku jarang bertemu sejak putrinya menikah dengan Lukman 7 bulan lalu.
"Jarang ketemu sejak menikah. Dia menikah sekitar 7 atau 8 bulan lalu," ujarnya dikutip TribunJakarta.com di TribunTimur.com.
Setelah menikah, keduanya memilih usaha berjualan makanan secara online.
Jika ada yang memesan makanan, maka Lukman yang seringkali mengantarkan pesanan tersebut.

Dikatakan ibunda terduga pelaku, ia baru mengetahui anaknya meninggal malam setelah kejadian.
"Baru tau tadi malam. Yang perempuan itu anak saya," ujarnya.
Lukman ternyata sudah lama menjadi warga Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 3 RT 1, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Ismail, Senin (29/3/2021).
"Sudah lama menjadi warga disini," tuturnya.
Baca juga: 2 Bulan Tak Tinggal Bareng Hotma Sitompul, Desiree Tarigan Terisak Belum Pernah Diminta Suami Pulang
Meski demikian, identitas istrinya yang juga menjadi tersangka dalam peristiwa tersebut tak diketahui oleh warga setempat.
Bahkan, sambung Ismail, pernikahannya pun tak terdaftar di RT RW setempat.
Ismail menjelaskan letak rumah kedua tersangka yakni di lorong setapak 1 tak jauh dari rumahnya.
Walaupun bertetangga , Lukman tak begitu akrab dengan warga setempat.
"Tidak terlalu akrab, tidak ada sapaan kalau ketemu, terkesan tertutup," jelasnya.
Baca juga: Baim Wong Dapat Surat dari Bocah Kelas 6 SD, Isinya Bikin Terenyuh: Tolong Ya Om
Pelaku Bagian Jaringan JAD
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menungkapkan pelaku bom bunuh diri merupakan jaringan Ansharut Daulah (JAD).
Sebelum terjadinya bom bunuh diri, Densus 88 telah menangkap 20 pengikut dari JAD di beberapa lokasi di Sulsel, pada Januari lalu.

"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L."
"Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," kata Listyo, dikutip dari TribunTimur.
"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD," sambungnya.
Kelompok JAD itu lanjut Listyo, pernah melakukan kegiatan aksi teror di Dolo Philipina.
Baca juga: Bapak Ini Dijuluki Sosok Pahlawan, Cerita Sempat Hadang Pelaku Bom Masuk ke Gereja Katedral Makassar
"Kelompok ini tergabung atau terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan kegiatan operasi di Dolo Philipina Tahun 2018," terangnya.
Pihaknya, juga mengaku telah mengamankan empat orang di Wilayah Bima, terkait aksi teror itu.
"Kemudian hari ini juga, kita sudah mengamankan kurang lebih empat orang di wilayah Bima, tentunya berkaitan dengan kegiatan teror," ungkap Listyo.
Kendarai Motor atas Nama Hasnawati
Masih mengutip dari Tribun Timur, dua pelaku bom bunuh diri itu diketahui mengendarai motor bernopol DD 5984 MD.
Dari hasil pengecekan, motor jenis matic tersebut atas nama Hasnawati yang beralamat di Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar.

Saat menjalankan aksinya, pelaku masuk ke halaman gereja melaku pintu gerbang.
Namun, keduanya dicegah oleh petugas keamanan gereja.
“Dua orang tadi dicegah oleh security gereja tersebut tapi kemudian terjadilah ledakan itu,” terang Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, Minggu (28/3/2021).
Artikel ini merupakan gabungan berita yang telah tayang di TribunTimur.com dengan topik Bom di Gereja Makassar
Berita lainnya terkait Bom di Makassar