Bom di Makassar

Istri Pelaku Bom Makassar Diduga Hamil 4 Bulan, Pengamat Ungkap Motivasi & Peran Wanita saat Beraksi

Pengamat terorisme Nasir Abbas menganalisa mengenai keterlibatan wanita saat beraksi melakukan teror.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TV One
Nasir Abbas Ungkap Motivasi & Peran Wanita saat Beraksi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat terorisme Nasir Abbas menganalisa mengenai keterlibatan wanita saat beraksi melakukan teror.

Nasir Abbas turut buka suara mengenai hal ini lantaran adanya aksi pasutri pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3).

YSF, perempuan yang melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar disebut hamil saat menjalankan aksinya tersebut.

TONTON JUGA:

YSF merupakan istri dari L. Keduanya baru menikah sekitar 6 bulan yang lalu sebelum bersama-sama meledakkan dirinya di Gereja Katedral Makassar. 

Baca juga: Yatim Usia 5 Tahun, Pelaku Bom di Makassar Kerap Menegur Ibunya, Istri Diduga Hamil Saat Beraksi

Meski demikian, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengaku belum mendapatkan laporan mengenai kabar kehamilan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel tersebut.

Menurutnya, hal tersebut sulit ditemukan mengingat bagian tubuh YSF terpisah akibat bom yang diledakkan di tubuhnya di depan gereja Katedral.

FOLLOW JUGA:

"Belum ada laporan. Badannya hancur," ujar Merdisyam.

Lantas apa sebenarnya motivasi wanita dan perannya saat beraksi?

Dilansir dari live streaming Tv one pada Selasa (30/3), Nasir menjelaskan, berdasarkan keyakinan pelaku yang telah terdoktrin ideologi radikalisme dan terorisme, mereka dijanjikan hadiah masuk surga.

Baca juga: Kisah Sutiah Korban Kilang Minyak Balongan Terbakar Trauma, Rasakan bak Kiamat: Saya Terus Istighfar

"Kalau lelaki bisa masuk surga karena merelakan diri dan menjalankan fardhu ain, kenapa wanita tidak? terkadang hal seperti itu yang dipakai mereka, sehingga kita bisa melihat ada wanita yang menjadi pelaku," beber Nasir Abbas.

Nasir Abbas mengaku, ketika dirinya belum bertobat, dahulu ia mempekerjakan wanita sebagai kurir, membantu memindahkan barang amunisi.

Aparat Brimob melakukan penggeledahan rumah Lukman, tersangka bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar yang berlangsung di Jalan Tinumbu 1 Lrg 132, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). Aparat menggunakan robot penjinak bom dengan tujuan untuk menggeledah barang bukti di dalam rumah tersangka. Tribun Timur/Sanovra Jr
Aparat Brimob melakukan penggeledahan rumah Lukman, tersangka bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar yang berlangsung di Jalan Tinumbu 1 Lrg 132, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). Aparat menggunakan robot penjinak bom dengan tujuan untuk menggeledah barang bukti di dalam rumah tersangka. Tribun Timur/Sanovra Jr (Tribun Timur/Sanovra Jr)

"Sering lintas kota mereka melakukannya. Saat ini kelompok JAD berafiliasi pada ISIS maka mereka punya pemahaman jika wanita bisa jihad dan melakukan bom bunuh diri," jelas Nasir Abbas.

Nasir mengaku terdapat pemahaman mengenai jodoh di akhirat yang menjadi motivasi mereka melakukannya.

"Ya ada pepatah kalau kita jodoh di dunia, kenapa gak jodoh di surga juga. Kalau kita bisa mati syahid, kenapa istri tak bisa juga? Hal ini menjadi motivasi wanita untuk mau melakukannya," papar Nasir Abbas.

Baca juga: Hotman Paris Kaget Desiree Tarigan Tak Punya Aset Atas Namanya 20 Tahun Nikah: Gak Pernah Minta?

Nasir menegaskan, pelaku biasanya meyakinkan pasangannya untuk ikut menebar teror dengan cara yang amat lembut.

Menurut dia, daripada berpisah di dunia, lebih baik mereka membangun keluarga di Surga secara bersama-sama.

Meski demikian, tak semua istri diberitahu pasangannya mengenai aksi tersebut.

Detik-detik ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) sekira pukul 10.30 WITA.
Detik-detik ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) sekira pukul 10.30 WITA. (TribunMakassar/Istimewa)

"Banyak istri yang juga terkadang gak mengetahui," aku Nasir Abbas.

Bahkan, Nasir menuturkan, panci kompresor yang digunakan para pelaku hanyalah sebagai wadah.

Baca juga: Denny Darko Terawang Asmara Billy Syahputra dan Memes Prameswari, Bakal Nikah Tahun Ini?

Namun, dari wadah panci tersebut mereka berharap dapat menimbullan daya ledak besar yang di dalamnya dimasukan beragam jenis bahan peledak dan partikel pelengkap lain.

"Sering kali kelompok ini menggunakan panci. Karena panci kompresor ini mereka harap dapat memberikan ledakan tinggi pada saat bom itu meledak," imbuh Nasir Abbas.

Pamit Sebelum Beraksi

Pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, sempat pamit ke kedua orangtuanya sebelum melakukan aksinya.

Bahkan, ia sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya.

Dalam surat itu, ia mengatakan, bahwa ia pamit dan siap untuk mati syahid.

Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan, Senin (29/3/2021).

"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya yang isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," kata Listyo.

Pelaku bom bunuh diri ada dua orang yakni, berinisial L dan YSF.

Polisi telah mengumpulkan serpihan tubuh keduanya di lokasi kejadian dan telah mengidentifikasi keduanya melalui tes DNA di Laboratorium Forensik Polda Sulsel.

"Bahwa pelaku yang laki-laki betul bernama saudara L, dan ini sudah kita cocokkan dengan keluarganya, sedangkan yang perempuan adalah saudara YSF. Yang perempuan ini adalah istri saudara L dan sudah sudah kita identifikasi, identik dengan sidik jari yang kita dapatkan," tuturnya.

Polda Sulawesi Selatan sendiri sebelumnya menyampaikan total jumlah korban bom di Gereja Katedral Makassar mencapai 20 orang.

Para korban dirawat di rumah sakti berbeda di Makassar. Tujuh orang di RS Bhayangkara, empat di RS Siloam, dan selebihnya sudah dibolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan.

Kapolda Sulsel Irjen Polisi Merdisyam mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun, para korban mengalami luka ringan, sedang, hingga berat.

Berita terkait Bom di Makassar

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved