Bom di Makassar
Soal Bom Bunuh Diri di Makassar, Wagub DKI: Akibat Pemahaman yang Salah dan Sempit
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria turut berkomentar soal aksi teror bom bunuh diri
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria turut berkomentar soal aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu.
Ia menilai, aksi teror tersebut merupakan buah dari salah tafsir yang terjadi di kalangan masyarakat.
"Masalah bom itu kan disebabkan oleh pemahaman yang salah atau sempit dari masyarakat," ucapnya, Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Polisi Temukan Atribut FPI Saat Penangkapan Terduga Teroris, Pengacara Rizieq: FPI Sudah Bubar
Jika salah tafsir ini dibiarkan terus menerus, Ariza khawatir aksi teror bakal kembali terjadi di sejumlah wilayah.
Pasalnya, generasi atau kaum muda biasanya sangat mudah terpengaruh pemahaman yang salah dan sempit ini.
Untuk mengantisipasi hal ini, Ariza menyebut, perlu ada pembelajaran yang benar sejak dini kepada anak-anak.
"Tugas kita pertama memastikan bahwa generasi muda kita ini mendapatkan pendidikan yang baik sesuai dengan ketentuan aturan yang ada di sekolah, di kampus, dan lembaga pendidikan lainnya," ujarnya di Balai Kota Jakarta.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 Maret: Fakta Pembunuhan Roy Terkuak, Apakah Elsa Akan Dipenjara?
Dengan demikian, diharapkan anak-anak tersebut nantinya tak akan terpengaruh lagi pengajaran-pengajaran keliru yang disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu.
"Tentang kegiatan terorisme, seolah-olah keguatan itu kegiatan yang dianggap baik. Bahwa bunuh diri itu dianggap satu pengorbanan, padahal bunuh diri itu dosa," kata Ariza.
"Dari segi agama kita tahu bunuh diri itu adalah dosa besar, bukan berkorban, bukan berjuang," tambahnya menjelaskan.