Teroris Serang Mabes Polri

Total 23 Orang Ditangkap Terkait Aksi Teror di Makassar, Bima, Jakarta dan Bekasi

Terungkap, ada total 23 orang ditangkap terkait aksi teror di Gereja Katedral Makassar, Bima, Jakarta dan Bekasi.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Y Gustaman
Istimewa/TribunJakarta.com
Wanita terduga teroris penyerang Mabes Polri yang tewas setelah dilumpuhkan pada Rabu (31/3/2021). Menurut saksi mata ada dua terduga teroris berkelamin wanita dan laki-laki. Mabes Polri menjelaskan, sampai saat ini sudah 23 orang ditangkap terkait aksi teror di Makassar, Bima, Jakarta dan Bekasi. 

"Dia yang merencanakan, mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan amaliah ini. Membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepad tiga tersangka lainnya," ungkap dia.

Dari penggerebekan di Bekasi dan Condet, polisi menemukan lima bom aktif yang siap diledakkan.

"Dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari TATP. Ini adalah sebuah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif," tutur Fadil.

Sementara satu terduga teroris berinisial AJ (46) ditangkap di Griya NMN, Jalan Cirendeu Indah IV, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (29/3/2021).

Hal itu dibenarkan Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Jun Nurhaida Tampubolon.

Jun mengatakan, AJ ditangkap oleh aparat Polda Metro Jaya. "Tadi, tadi siang. Polda itu Polda," ujar Jun.

TribunJakarta.com mendatangi lokasi penangkapan di kompleks rumah kontrakan itu.

Baca juga: Abu Umar Terpukul Menantunya Ditangkap Densus 88 Hingga Temuan Pistol dan Senjata Tajam

Ahmad Jaelani (47), pengelola kontrakan, mengatakan, penangkapan AJ sekira pukul 11.00 WIB. 

AJ ditangkap saat sedang terlelap tidur, aparat langsung memborgol tangannya.

Polisi berjaga di rumah mertua N, terduga teroris di Tulungagung
Polisi berjaga di rumah mertua N, terduga teroris di Tulungagung (surya/davidyohanes)

"Tapi tahu-tahu polisi masuk ke dalam orangnya lagi tidur jam 11an. Langsung ditangkap tangannya langsung diborgol," ujar Jaelani.

Saat ditangkap, AJ sedang di rumah bersama seorang anaknya yang masih kecil usia 10 tahun.

Sedangkan seorang anaknya lagi sedang bekerja.

Istrinya sedang tidak berada di rumah karena berjualan.

"Ada anaknya doang, polisi bilang tolong ini anaknya disingkirkan dulu. Anaknya dua, satu berangkat kerja satu belajar," ujarnya. 

Jaelani mengatakan, proses penangkapan berlangsung cepat.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved