Wahyu Nayaka: Saya Ikhlas Degradasi dari Pelatnas PBSI, Tapi Caranya Tak Manusiawi

Wahyu Nayaka menjadi salah satu pebulutangkis ganda putra yang terdegradasi dari pelatnas PBSI.

Editor: Wahyu Septiana
Warta kota/Rafsanzani Simanjorang
Wahyu Nayaka menjadi salah satu pebulutangkis ganda putra yang terdegradasi dari pelatnas PBSI. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Wahyu Nayaka menjadi salah satu pebulutangkis ganda putra yang terdegradasi dari Pelatnas PBSI.

Atlet dengan nama lengkap Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira ini telah mengetahui dirinya tak bertahan lama di Pelatnas sejak 2020 lalu.

Tepatnya pada 14 Desember 2020 lalu, dirinya mendapat telpon via Whatsapp dari pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, yang mengatakan dirinya didegradasi.

Namun, cara penyampaian degradasi yang kurang tepat membuat seorang Wahyu Nayaka menyimpan rasa kecewa.

Hal ini diutarakannya saat bertemu dengan Warta Kota, Selasa (30/3/2021) di Tangerang Selatan.

"Jujur, saya terima saat diri saya didegradasi. Saya ikhlas, namun caranya tidak manusiawi bagi saya. Masa sih tidak bisa secara langsung, apalagi saya kerja sama sudah cukup lama."

"Saya kecewa dengan cara penyampaiannya. Mengapa lewat telpon? kan bisa bertemu langsung. Sesibuk-sibuknya, sempatin waktu lima atau 10 menit saya pasti temui," cetus Wahyu Nayaka dengan sedikit kesal.

Baca juga: BREAKING NEWS - CVR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Menhub dan KNKT Akan Konpers Siang Ini

Baca juga: Peristiwa Bom Bunuh Diri di Makassar, Pengamanan Titik Vital di Kabupaten Tangerang Diperketat

Baca juga: 13 Hari Jelang Ramadan, Pemkot Jakarta Pusat Pastikan Stok Aman & Jamin Keamanan hingga Kualitasnya

Menurutnya, dalam organisasi ataupun karier profesional sebagai atlet, proses penyampaian degradasi lebih etis disampaikan secara langsung kepadanya.

Wahyu pun menceritakan alasan dirinya terkena degradasi karena sudah terlalu lama (tua) di pelatnas.

Bahkan sebelum diberitahukan pun, atlet kelahiran tahun 1992 ini mengaku telah punya firasat bahwa dirinya tak akan memperkuat pelatnas lagi, mengingat kala itu dirinya tak punya pasangan, dan masuk dalam kategori pemain senior.

"Saya bukan membela diri. Apalagi degradasi itu hak pelatih, namun saya kecewa dengan caranya. Saya sempat tanyakan, apa saya saja yang didegradasi dan jawabannya iya. Setelah itu tak ada kabar lagi."

"Jadi sebelum ada promosi atau degradasi, pemanggilan atau tidak, saya sudah tahu duluan kalau saya terkena degradasi," tambahnya.

Didegradasi sejak 14 Desember, Wahyu pun mengemasi barang-barangnya dari Pelatnas pada 31 Desember 2020 lalu.

Saat itu, ia pun berpamitan dengan teman-temannya.

"Tapi saya belum pamitan secara resmi dengan pelatih anak-anak ganda putra karena saat itu tidak ada surat resminya kepada saya, mungkin ke klub saya kali ya (PB Tangkas). Sejak saat itu saya tidak pernah kesana lagi," kisahnya. 

Meski kecewa didegradasi secara tak manusiawi, Wahyu mengatakan dirinya tak ada rasa sakit Hati kepada Herry IP maupun PBSI.

Ia justru berterimakasih kepada PBSI dan pelatih yang telah menjadikan dirinya seperti atlet saat ini.

Baca juga: Jelang Paskah, Polres Metro Jakarta Timur Akan Gelar Patroli Skala Besar Amankan Rumah Ibadah

"Hanya kecewa di pemutusan itu saja, masa lewat telpon, padahal bisa secara langsung, ngobrol. Apalagi saya sejak 2012'an lalu telah kerja sama, dan coach Herry sudah saya anggap sebagai orang tua, banyak mendidik saya. Saya ikhlas, hanya caranya ini yang membuat saya kecewa," tutupnya.

Ada pun Warta Kota telah mencoba meminta konfirmasi kepada Herry IP namun belum mendapat respon.

Suka Duka di Pelatnas

Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira adalah seorang atlet bulu tangkis spesialis ganda putra Indonesia.

Atlet kelahiran Lombok, NTB ini pernah berpasangan dengan Kevin Sanjaya di era 2016 lalu saat menjuarai Yonex-Sunrise Indonesia Master.

Namun, dirinya paling sering berduet dengan Ade Yusuf Santoso.

Bahkan duetnya dengan Ade telah dimulai sejak era 2012 lalu, dan tahun 2019 lalu di ajang Sea Games, keduanya meraih medali perunggu.

Meski terbilang lama di pelatnas PBSI, Wahyu terdegradasi tahun 2020 lalu.

Parahnya, dirinya diberitahukan didegradasi oleh sang pelatih hanya lewat telpon Whatsapp, tepatnya pada 14 Desember 2020 lalu.

Meski didegradasi, atlet yang dikenal kontroversial ini ternyata punya kisah suka duka kala berada di pelatnas.

"Ambisi semua orang di badminton pasti masuk ke pelatnas ya. Senangnya di pelatnas itu kalau lagi juara, tapi kalau tidak juara saya dikomentari netizen, padahal mereka tidak tahu perjuangan di turnamen itu."

"Saya juga tidak ingin kalah, seharusnya netizen tetap memberikan semangatlah," ujarnya kepada Warta Kota, Selasa (30/3/2021) kemarin.

Baca juga: BREAKING NEWS - CVR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Menhub dan KNKT Akan Konpers Siang Ini

Selama di pelatnas hingga akhirnya terdegradasi, Wahyu menjelaskan dirinya  tetap bersyukur dan tidak menyesali apa yang terjadi.

Menurutnya, selama di pelatnas, dirinya telah banyak belajar bagaimana kehidupan atlet yang lebih disiplin, bahkan ia juga mensyukuri apa yang telah ia raih selama bersama di pelatnas.

Anak kedua dari 4 bersaudara ini pun lapang dada menerima fakta dirinya didegradasi meski ia kecewa dengan cara penyampaian degradasi yang lewat telpon oleh pelatih.

Ada pun prestasi Wahyu Nayaka selama berkarier di bulu tangkis adalah sebagai berikut:

-Juara Iran Challange 2013,

-Semifinal Indonesia Challenge 2013,

-Semifinal London Grand Prix Gold, 

-Juara Belanda Open 2013 dan 2018

-JuaraThailand Open JPG 2015

-Runner Up Copenhagen Master 2015

-Juara Indonesia Master 2016

-Juara Viktor Internasional Series 2017

-Juara Yonex Sunrise Vietnam Open 2017

Baca juga: BREAKING NEWS - CVR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Menhub dan KNKT Akan Konpers Siang Ini

-Juara Macau Open 2017 

-Runner Up Thailand Master 2018

-Runner Up Crown Group Australia Open 2018

-Juara Yonex Dutch Open 2018

- Medali Emas Sea Games Manila 2019 (tim), dan Medali Perunggu kategori perorangan bersama Ade Yusuf Santoso.

(Warta Kota/Rafsanzani Simanjorang)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved