Teroris Serang Mabes Polri
ZA, Tersangka Penyerang Mabes Polri Dikenal Tak Punya Teman Main Sejak Kecil di Lingkungannya
Tersangka penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini (25) dikenal memang tak punya teman main di lingkungannya sejak kecil.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Elga H Putra
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Tersangka penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini (25) dikenal memang tak punya teman main di lingkungannya sejak kecil.
Hal tersebut dilontarkan Bambang Sumarjono selaku tetangga sebelah rumah dari teroris Zakiah Aini alias ZA.
Diketahui, Zakiah Aini tinggal di Jalan Lapangan Tembak Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Bambang Sumarjono selaku tetangga sebelah rumah mengatakan Zakiah sebagai sosok yang tertutup.
Zakiah dijelaskannya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.
"Keseharian? Saya juga kurang paham karena anaknya kurang bergaul dan diam di dalam rumah mulu, tertutup," katanya di lokasi.
Baca juga: Tangis Wanita Saat Penangkapan Terduga Teroris Asal Tebet Hingga Temuan Ketapel dan Batu Gotri
Meski sudah tinggal sedari kecil, Bambang menjelaskan jarang sekali melihat Zakiah keluar rumah.
Pasalnya, teman sepermainan seumuran Zakiah memang jarang di lokasi ini.
Sementara anggota keluarga lainnya justru sering bertemu dengan Bambang yang notabennya memiliki warung kelontong tepat disebelah kanan rumah Zakiah.
"Sering keluar? Enggak sama sekali. Ini ZA sudah tinggal lama di sini. Ini dia anak bungsu. Tapi memang tertutup. Dari kecil jarang keluar karena memang teman seumuran dia di sini jarang," jelasnya.
Baca juga: Ayahanda Penyerang Mabes Polri Lontarkan Satu Kalimat Penuh Arti atas Aksi Teror Zakiah Aini
Baca juga: Ketua RT Sebut Wanita Serang Mabes Polri Kerap Ganti Nomor Ponsel: Keluarga Kesulitan Berkomunikasi
Baca juga: ZA Pelaku Penyerangan di Mabes Polri Disebut Lone Wolf, Apa Maksudnya? Simak Penjelasannya
Punya kartu anggota Perbakin
Beredar identitas terduga teroris pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).
Dia adalah seorang perempuan bernama Zakiah Aini (25). Ia memiliki kartu Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin).
Namun, Sekjen PB Perbakin Firtian Yudit Swandarta membantah bahwa Zakiah merupakan anggota Perbakin.
"Bukan (anggota Perbakin), nggak benar itu," kata Firtian saat dihubungi.

Menurutnya, Zakiah hanya tergabung dalam klub menembak bernama Basis Shooting Klub.
"Dia kan cuma anggota klub, bukan anggota Perbakin. Anggota klub belum tentu anggota Perbakin. Kalau anggota Perbakin sudah pasti anggota klub," ujar dia.
Selain itu, Firtian juga memastikan klub menembak tersebut sudah bubar.
"Saya sudah kroscek, klubnya itu juga sudah bubar," tutur Firtian.
Sebelumnya, Mabes Polri diserang oleh orang tak dikenal yang diduga teroris.
Terduga teroris tersebut membawa senjata api dan sempat melepaskan tembakan di area parkir Mabes Polri.
Pelaku mengenakan pakaian panjang berwarna hitam dan menggunakan penutup kepala berwarna biru.
Setelah terjadi baku tembak, terduga teroris itu berhasil dilumpuhkan oleh polisi.
Saat ini puluhan personel kepolisian bersenjata lengkap masih melakukan penjagaan ketat di Mabes Polri. Sejumlah kendaraan taktis juga disiagakan.
Kalimat Ayah Pelaku
M. Ali masih begitu terpukul atas kenyataan bahwa anak bungsunya yakni Zakiah Aini alias ZA (25) adalah pelaku penyerangan di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
Dia tak banyak bicara terkait kasus terorisme yang melibatkan Zakiah Aini.
Termasuk memilih hanya di dalam rumah usai Zakiah Aini dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Setelah anak bungsunya ditetapkan sebagai pelaku penyerangan di Mabes Polri, kediaman ZA di Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur tampak sepi.
Sempat keluar dari dalam rumah, M Ali, ayah dari ZA (25) teroris yang menyerang Mabes Polri tak banyak bicara.
Sekira pukul 10.15 WIB, M Ali sempat keluar rumah usai satu di antara kerabatnya, Rabani Harahap datang.
Mengenakan baju koko berwarna putih dan kopiah berwarna senada, tampak keduanya berbincang dengan bahasa Sumatera.
Sayangnya ketika dimintai keterangan lebih lanjut, M Ali hanya mengucapkan sebuah kalimat.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun," ucapnya.
Selanjutnya kembali masuk ke dalam rumah.

Sementara itu, Rabani menuturkan ia hanya membicarakan terkait kejadian ZA yang menyerang Mabes Polri.
Pasalnya Rabani tak pernah mengobrol dengan ZA selama ia dan M Ali berteman belasan tahun.
"Saya satu jemaah di Masjid Al Muslim. Saya cuma ngobrol kenapa sampai terjadi begitu saya bilang. Engga tahu katanya. Dia juga bilang gitu. Tapi saya bilang kalau anak mu nurut ah sama situ kalau saya kesini," jelas Rabani.
Meski tak pernah berbincang langsung, Rabani sempat memuji kecantikan ZA.
"Baik itu (ZA). Tapi enggak ngobrol. Pas sama bapaknya doang lewat sini (ZA) lalu saya bilang cakep banget anakmu ya. Putih enggak kayak orang kita," tandasnya.
Selanjutnya Rabani hanya meminta keluarga untuk sabar menghadapi ujian yang ada.