Buku Mencurigakan di Depan Gereja
Garis Polisi Melintang di Lokasi Benda Mencurigakan Mirip Buku di Depan Gereja GPIB Effatha
Lokasi penemuan benda mencurigakan diduga bom buku di depan Gereja GPIB Effatha di Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dipasang garis.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Pantauan TribunJakarta.com, buku tersebut memiliki cover bertuliskan Sabili Teror Intelijen Memberangus Gerakan Islam.
Mirip buku

Sebuah benda mencurigakan ditemukan di depan Gereja GPIB Efftha di Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/4/2021).
Benda mencurigakan tersebut berbentuk buku dan diletakkan di halte yang berada persis di depan gereja.
Pantauan TribunJakarta.com, buku tersebut memiliki cover bertuliskan Sabili Teror Intelijen Memberangus Gerakan Islam.
Baca juga: Minggu Depan Penyidik Polres Metro Jakarta Timur Periksa Lagi Pengacara Rizieq Soal Senjata Tajam
Bom Buku Meledak 2011
Menurut dokumentasi Tribunnews.com, teror berupa bom buku pernah menghebohkan publik Indonesia pada 2011 silam.

Saat itu bom buku tersebut disamarkan dalam sebuah paket buku berjudul "Mereka Harus Dibunuh Karena Dosa-Dosa Mereka Terhadap Islam dan Kaum Muslimin."
Paket buku yang sudah dicurigai sejak awal, diterima oleh juru bicara Komunitas Utan Kayu, Saidiman sekitar pukul 10.00 WIB diantar oleh seorang laki-laki.
Baca juga: Sopir Taksi Online Dilaporkan Hilang oleh Sang Istri, Ternyata Bersama Selingkuhan
Baca juga: Polres Metro Jakarta Selatan Cek Benda Diduga Bom Buku di Depan Gereja Kebayoran Baru
Baca juga: Perasaan Aurel Hermansyah Campur Aduk Jelang Nikah, Ashanty Menggoda: Besok Udah Tidur Sama Atta
Komunitas Utan Kayu juga alamat Kantor Berita Radio (KBR) 68H.
Paket itu ditujukan untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.
Pengirimnya atas nama Drs Sulaiman Azhar LC, dengan alamat Jalan. Bahagua Gang Panser No 29.
Baca juga: Innalillahi wa innailaihi raijun Ucap Ali Ceritakan Putrinya ZA, Sang Kakak Azan di Makam
Paket bom buku tersebut terbungkus amplop berwarna cokelat.
Ditemukan di dalamnya surat pengantar, berisi permohonan bagi Ulil Abshar agar menulis pengantar buku tersebut.

Saidiman sebelumnya mencoba membuka paket itu sekitar pukul 14.00 WIB.