Harga Daging Sapi Diprediksi Meroket Jelang Bulan Suci Ramadan Hingga Idulfitri 1442
Harga daging sapi diprediksi meroket memasuki bulan suci Ramadan hingga hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Harga daging sapi diprediksi meroket memasuki bulan suci Ramadan hingga hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah, hal ini disampaikan pedagang di Pasar Baru Bekasi, Sabtu (3/4/2021).
Iswadi (40) pedagang daging sapi di Pasar Baru Bekasi mengatakan, kenaikan harga saat momen puasa dan lebaran merupakan sesutau yang kerap terjadi.
"Awal puasa ada kenaikan harga pasti. Kisaran Rp120.000 sampai Rp130.000 per kilogram," kata Iswadi saat ditemui di kiosnya Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Curahan Hati Janda Muda Tergiur Jadi PSK Open BO di Tangerang: Kerja 10 Menit Dapet RP 800 Ribu
Baca juga: Bocah 7 Tahun Meninggal Usai Dicabuli Kakek Tiri, Paman Korban: Nyawa Ganti Nyawa
Baca juga: Momen Haru Paman Tabur Bunga di Makam Keponakan yang Meninggal Korban Aksi Cabul Kakek Tiri

Dia menjelaskan, faktor kenaikan harga daging sapi tidak lain karena kebutuhan di saat puasa hingga lebaran cenderung meningkat.
"Faktornya karena pasokan langka yang beli banyak, daging kan kalau pembeli yang fanatik pasti maksaian beli walaupun harganya naik," ucapnya.
Momen puasa dan lebaran tahun lalu lanjut Iswandi, hal serupa juga terjadi. Kenaikan harga daging terjadi paling tinggi mencapai Rp140.000 per kilogram.
"Tahun lalu paling tinggi Rp130.000 sampai Rp140.000 pas lebaran. Kalau puasa Rp120.000 sampai Rp130.000 per kilogram, kemungkinan tahun ini sama," terangnya.
Selain faktor kebutuhan meningkatkan, harga daging dari rumah potong hewan (RPH) juga mengalami kenaikan sejak kurang lebih Oktober 2020 lalu.
Hal ini lanjut Iswandi, bakal memperparah kondisi harga daging sapi yang berdampak pada pelaku usaha seperti dirinya.

"Kalau naik sampai Rp150.000 kayanya daya beli masyarakatnya yang enggak kuat, paling naik maksimal Rp140.000 per kilogram, tapi kami harga belinya dari agen (RPH) masih tinggi," tegasnya. (*)