Tukang Ojek Kaget Dikasih Uang Rp100 Ribu, Antarkan Gubernur Papua Lewat Jalur Tikus
Tukang ojek berinisial LR tidak mengetahui telah mengantarkan Gubernur Papua, Lukas Enembe ke Papua Nugini (PNG) melalui jalur tikus.
TRIBUNJAKARTA.COM, PAPUA - Tukang ojek berinisial LR tidak mengetahui telah mengantarkan Gubernur Papua, Lukas Enembe ke Papua Nugini (PNG) melalui jalan tikus atau jalan ilegal.
Saat itu, LR bersama satu rekannya mengantarkan tiga orang penumpang ke Papua Nugini melalui jalan ilegal.
LR tak menyangka bahwa orang yang diantarnya adalah Gubernur Papua, Lukas Enembe.
"Tiga orang termasuk Pak Gubernur yang ke PNG," kata LR kepada awak media di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Jayapura, Jumat (2/4/2021).
"Saya bonceng dua orang, salah satunya Pak Gubernur, nah begitu sampai di pangkalan ojek teman saya jemput satu orang yang masih jalan kaki," katanya.
LR bersama rekannya lalu mengantar mereka bertiga ke PNG melalui jalan tikus.
Ia mengaku saat itu tak tahu bahwa penumpang yang dia antar adalah Gubernur Papua.
"Pas sampai ke PNG, saya dikasih uang Rp 100 ribu, saya bilang kebanyakan, tapi yang satu bilang tidak apa-apa," ujarnya.
Baca juga: 351 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta saat Libur Panjang Hari Raya Paskah
Baca juga: Krisdayanti Ingatkan Badai Rumah Tangga, Begini Pesan Raul Lemos untuk Aurel dan Atta Halilintar
Baca juga: Atta dan Aurel Menikah Hari Ini, Sang Adik Malah Curhat Sedih dan Emosional: Dikit-dikit Nangis
"Yang lapor ke pos perbatasan teman saya, karena saya tidak tahu," tambah dia.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku salah telah melewati jalan ilegal dengan naik ojek ke Papua Nugini.
Lukas Enembe mengatakan dirinya saat itu hendak pergi untuk berobat.

"Saya naik ojek dari dekat batas sini dengan masyarakat ke PNG pada Rabu (31/3/2021) ke perbatasan di dekat pasar RI-PNG," kata Gubernur Lukas Enembe di PLBN Skouw.
Lukas mengaku salah menyeberang tanpa melapor pos perbatasan ke perbatasan Papua Nugini.
Ia berada di perbatasan selama dua hari Rabu hingga Kamis.
"Saya mengaku salah, ilegal. Saya pergi untuk berobat, saya ingin sehat, saya naik ojek ke sana," ujarnya.