Banjir Besar di NTT, Puluhan Warga Diduga Masih Tertimbun Material Banjir, Jembatan Rubuh
Puluhan warga diduga masih tertimbun material banjir masih belum ditemukan di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
TRIBUNJAKARTA.COM- Puluhan warga diduga masih tertimbun material banjir masih belum ditemukan di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Banjir besar terjadi dan membuat jembatan rubuh.
Dua alat excavator juga sudah diturunkan ke lokasi untuk membuka ruas jalan yang tertimbun material banjir berupa batu besar, gelondongan kayu dan tanah berlumpur di desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.
Akses jalan ini sangat penting untuk mempermudah proses evakuasi korban mulai dari Waimatan di Kecamatan Ile Ape Timur hingga Waowala, Kecamatan Ile Ape.
Warga bersama aparat TNI, Polri dan personil BPBD Kabupaten Lembata juga terus melakukan pencarian korban yang belum ditemukan.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang, masih ada puluhan orang di desa Amakaka dan Waimatan yang belum ditemukan dan diperkirakan tertimbun material banjir di wilayah tersebut.
Sementara itu, korban meninggal dunia yang sudah ditemukan dari desa Amakaka sebanyak enam orang, dari desa Waowala sebanyak lima orang dan desa Tanjung Batu sebanyak 3 orang.
Beberapa korban meninggal dunia sudah langsung dimakamkan oleh keluarga.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Senin 5 April 2021: Waspadai Hujan Petir di Jakbar, Jaktim, Jaksel dan Jakpus
Baca juga: Nenek Cuma Bisa Terdiam Lihat Kelakukan Suami Suka Berjam-jam di Kamar Mandi dengan Cucunya
Baca juga: Densus 88 Bawa Barang Bukti Satu Truk, Penggeledahan Diwarnai Hujan Deras: Penghuni Kurang Interaksi
Selain mengungsi ke Kota Lewoleba, banyak warga pula yang untuk sementara waktu mengungsi ke kebun di wilayah Parakwalang dan rumah keluarga.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur pasca meninjau lokasi desa terdampak di lingkaran Ile Lewotolok menyampaikan hingga saat ini sekitar 26 korban baik dewasa dan anak-anak sedang dirawat di IGD RSUD Lewoleba dan beberapa jenazah sedang ditangani di ruang pemulasaran.
“Prioritas penanganan saat ini kepada evakuasi korban baik yang meninggal, luka-luka maupun yang sehat. Proses pendataan kerusakan tetap berjalan dimana kita juga perlu tahu laporan dari desa berapa banyak warga yang tinggal di kawasan aliran banjir," katanya.
Penanganan korban meninggal dunia dilakukan di RSUD Lewoleba dan sebagai lokasi transit penanganan korban juga dilakukan di Puskesmas Waipukang.
Kata dia, data sementara ada 26 korban luka-luka sedang dirawat di RSUD Lewoleba selain yang ditangani tim medis di Puskesmas Waipukang.
“Saat ini intensitas hujan masih tinggi di wilayah gunung sehingga kita harapkan warga di seputaran gunung bagian utara Ile Lewotolok dan seputaran pantai kalau bisa evakuasi ke rumah keluarga yang berada di tempat lain yang aman. Jika intensitas hujan sudah reda nantinya bisa kembali," pesannya.
Pemerintah daerah juga sedang menyiapkan 3 lokasi evakuasi terpusat di Aula Kantor BKD-PSDM, Aula Kelurahan Lewoleba Timur dan Lewoleba Tengah.
Baca juga: Usai Malam Pertama dengan Aurel, Atta Halilintar Sebut Enaknya Menikah Muda: Dapat Enak dan Pahala
Sementara itu Kalak BPBD Lembata, Siprianus Meru, memastikan proses pencarian korban di wilayah terdampak banjir masih berlangsung.
Wilayah terdampak banjir itu yakni di desa Waowala, Amakaka dan Tanjung Batu serta Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur. Selaim korban jiwa, ratusan rumah warga dan gedung sekolah juga ikut disapu banjir yang berasal dari Gunung Ile Lewotolok.
“Wilayah Ile Ape Timur selain banjir juga terjadi longsoran di Desa Waimatan. Akses ke sana belum bisa dilewati karena tertutup material batu," katanya.
“Untuk data korban jiwa maupun kerusakan rumah warga di 2 Kecamatan masih didata nanti akan kami umumkan secara resmi," ungkap Sipri Meru.
Pemerintah juga sedang menyiapkan untuk pemakaman beberapa jenazah yang sedang berada di ruang pemulasaran RSUD Lewoleba.
Informasi yang diterima, hujan yang terjadi di Lembata 4 April 2021 juga menyebabkan banjir bandang luapan sungai Wailolong di Kecamatan Omesuri yang menggenangi rumah warga, merusak kebun dan merubuhkan jembatan lama. Hujan juga menyebabkan tanah longsor di desa Leudanung, dan Leuwayan serta beberapa wilayah lainnya masih dalam pendataan kerusakan.
( Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Puluhan Warga Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata Belum Ditemukan, Akses Jalan Mulai Dibuka