Persiapan Belajar Tatap Muka saat Pandemi Covid-19, Banyak Wali Murid SMAN 1 Jakarta Menolak
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menerapkan sistem belajar tatap muka secara langsung pada 100 sekolah di ibu kota, mulai 7 April 2021.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menerapkan sistem belajar tatap muka secara langsung pada 100 sekolah di ibu kota, mulai 7 April 2021.
Namun, tiap sekolah negeri maupun swasta wajib mendapatkan restu dari para wali murid atau orang tua siswa.
Misalnya, mayoritas wali murid SMAN 1 Jakarta menolak sistem belajar tatap muka secara langsung saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Persiapan Belajar Tatap Muka, Siswa PAUD hingga Kelas 3 SD Tetap Belajar dari Rumah
"Kami 7 April nanti tidak ada belajar tatap muka karena orang tua murid banyak yang tidak mau," kata Guru Prakarya Wira Usaha SMAN 1 Budi Utomo Jakarta, Agus Styawati, saat dihubungi, Senin (5/4/2021).
Pihak SMAN 1 Jakarta telah mengirimkan kuesioner kepada para wali murid untuk menjawab setuju atau tidak adanya belajar tatap muka.
"Tapi kebanyakan mereka banyak yang tidak setuju. Karena mungkin belum ada vaksin (Covid-19) saat itu," ucap Styawati, sapaannya.
Kemungkinan, SMAN 1 Jakarta akan menerapkan sistem belajar tatap muka pada tahun ajaran baru, Juli mendatang.
Namun, pihak SMAN 1 Jakarta akan kembali meminta persetujuan wali murid melalui kuesioner.
Baca juga: Sebelum Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Gubernur Anies Bakal Kebut Vaksinasi Lansia
"Mungkin kami ajukan kembali kuesioner itu kepada wali murid atau orang tua siswa," jelas dia.
"Jadi, kami tidak semena-mena masuk (sekolah), tidak begitu. Wajib persetujuan orang tua dulu," lanjutnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan bakal menerapkan uji coba pembelajaran tatap muka di 100 sekolah mulai 7 April 2021.
Rencananya, uji coba dilakukan hingga 29 April 2021 di sekolah swasta dan negeri yang tersebar di lima wilayah di Jakarta.
Lalu, bagaimana mekanisme pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang bakal diterapkan?
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman, mengatakan uji coba masih bersifat terbatas, khususnya jenjang Sekolah Dasar.
Sebab, uji coba pembelajaran tatap muka belum diterapkan untuk siswa kelas satu hingga tiga SD.
"Siswa yang mengikuti tatap muka yaitu kelas 4, 5, 6 SD, kelas 7, 8, 9 SMP, dan kelas 10, 11, 12 untuk SMA dan SMK," ucapnya, Senin (5/4/2021).
Kemudian, sekolah bakal dibuka selama tiga hari dalam sepekan, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat.
"Untuk hari Selasa dan Kamis sekolah dilakukan penyemprotan disinfektan," ujarnya.
Untuk meminimalisir penularan Covid-19, jumlah siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah juga bakal dibatasi.
Setiap siswa pun nantinya hanya akan masuk satu hari dalam sepekan.
"Jadi hari pertama siswa yang masuk kelas 4, 7, dan 10. Hari kedua siswa yang masuk kelas 5, 8, dan 11," kata dia.
"Lalu, hari ketiga yang masuk kelas 6, 9, dan 12," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: SMPN 115 Jakarta Lakukan Persiapan Jelang Pembelajaran Tatap Muka
Selain itu, para siswa dan siswi juga harus mendapat restu dari orang tua agar bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
"Siswa yang boleh masuk maksimal 50 persen dari jumlah siswa dan diizinkan oleh orang tua," tuturnya.
Meski persiapan matang telah dilakukan dan mengklaim tak ada protes dari pihak orang tua, namun Dinas Pendidikan DKI masih enggan membeberkan daftar 100 sekolah yang bakal dibuka.
"Nanti saja kalau sudah final ya," kata Momon.