Kompetisi Tak Ada Kejelasan, Eks Pemain Cilegon United Pilih Berjualan Bakso

Pandemi Covid-19 membuat mantan gelandang Cilegon United, Eka Dwi Susanto terpaksa jualan bakso untuk menyambung hidup.

Editor: Wahyu Septiana
Warta kota/Rafsanzani Simanjorang
Eka Dwi Susanto, gelandang Cilegon United musim 2020 lalu - Pandemi Covid-19 membuat mantan gelandang Cilegon United, Eka Dwi Susanto terpaksa jualan bakso untuk menyambung hidup. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pandemi Covid-19 membuat mantan gelandang Cilegon United, Eka Dwi Susanto terpaksa jualan bakso untuk menyambung hidup.

Pasalnya, semenjak pandemi 2020 lalu, kompetisi sepak bola terhenti.

Tidak ada lagi aktivitas di timnya yang membuat pemain tak lagi mendapatkan gaji.

Pemain kelahiran Kendal, Semarang, Jawa Tengah ini pun menyadari sepak bola tak selalu menjamin masa depan yang cerah.

Alhasil, dirinya berinvestasi dengan menekuni usaha jualan bakso.

Eka Dwi Susanto, gelandang Cilegon United musim 2020 lalu
Eka Dwi Susanto, gelandang Cilegon United musim 2020 lalu (ISTIMEWA)

Eka membeli bakso lewat pamannya dan menjualnya kembali dengan berbagai jenis varian yang dikemas dalam kotak.

Ada bakso kecil berisi 30, bakso sedang isi 35, bakso urat isi 10, bakso mercon isi 10, bakso telor, bakso granat, varisasi, mix urat, mix mercon, mix urat mercon, tahu biasa dan tahu pedas.

Baca juga: Nyanyi di Nikahan Teman, Nissa Sabyan Terkejut saat Dapat Perlakuan Ini hingga Panggil Temannya

Baca juga: Dimulai Rabu 7 April Besok, Ini Daftar 85 Sekolah yang Gelar Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta

Baca juga: Catat 7 RamuanTradisional yang Berkhasiat Meredakan Rematik, Cuma Pakai Bumbu Dapur

Harganya pun terjangkau hanya Rp.30.000 termasuk bumbu.

Saat berjualan bakso sejak Maret 2020 lalu, Eka mengisahkan dirinya tak ada kata malu dan gengsi.

Justru lewat jualan bakso, ia mampu melunasi cicilan mobilnya dan membiayai kebutuhan harian keluarga kecilnya.

"Cicilan mobil saya Rp.3 jutaan per bulan, belum lagi kebutuhan anak saya yang masih kecil. Hitungan pengeluaran bulanan senilai Rp.6 jutaan. Alhamdulillah, lewat berjualan bakso saya bisa meraih Rp 9 hingga Rp.10 juta."

"Ini rejekinya anak saya juga kali ya. Apalagi anak saya lahirnya pas saat pandemi ada, jadi kalau dipikir-pikir sulit ya, tapi inilah rejeki anak," ujarnya belum lama ini.

Sadar hidup tak bisa bergantung pada sepak bola, Eka menjelaskan dirinya telah punya rencana pada usaha sampingannya yaitu jualan bakso.

Eka menjelaskan, jualan bakso ia mampu meraup Rp300.000 per hari, sehingga ideal pula sebagai usaha untuk menafkahi keluarga.

Ia pun menyiapkan masa depan sejak saat ini agar tidak kewalahan saat pensiun kelak.

"Semoga akhir tahun ini saya bisa membangun kedai bakso dan toko sembako. Jadi ada kerjaan jika kelak saya pensiun. Dan ini lah usaha saya," tutupnya.

Baca juga: Nyanyi di Nikahan Teman, Nissa Sabyan Terkejut saat Dapat Perlakuan Ini hingga Panggil Temannya

Jualan Bakso

Nasib pesepakbola di Liga 2 Indonesia tak banyak sebaik pemain yang berada di tim-tim Liga 1 Indonesia. 

Tak bisa dipungkiri, sejak pandemi Covid-19 melanda Maret lalu, kompetisi sepak bola terhenti dan banyak tim di Liga 2 Indonesia yang dibubarkan.

Bahkan sejak Juni 2020 lalu banyak pemain tidak mendapatkan lagi gajinya karena tim dibubarkan.

Hal yang berbeda dengan tim-tim Liga 1 Indonesia yang masih bisa membayar gaji pemain meski dengan potongan hingga 90 persen.

Baca juga: Dimulai Rabu 7 April Besok, Ini Daftar 85 Sekolah yang Gelar Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta

Tak heran, banyak pemain yang banting stir, baik bermain tarkam, maupun wirausaha.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Eka Dwi Susanto, salah satu gelandang Cilegon United musim 2020 lalu.

Eka tak gengsi jualan bakso.

"Ya sejak Liga berhenti saya jualan bakso mas, kan tidak dapat gaji lagi semenjak Juni lalu. Lumayanlah hasilnya menutupi biaya sehari-hari," bukanya kepada Warta Kota baru-baru ini di Lapangan Garuda Larangan.

Eka mengaku mengambil bakso mentah dari pamannya lalu memasaknya, kemudian menjualnya per kotak, dimana isi perbungkusnya berbeda-beda, yang kecil berisi 70 dan yang besar berisi 35 per bungkus.

Ada pula 13 menu yang ia siapkan, seperti bakso kecil berisi 30, bakso sedang isi 35, bakso urat isi 10, bakso mercon isi 10, bakso telor, bakso granat, varisasi, mix urat, mix mercon, mix urat mercon, tahu biasa dan tahu pedas.

Baca juga: SDN 05 Rawasari Besok Terapkan Pembelajaran Tatap Muka, Kerinduan Siswa Belajar di Sekolah Terobati

Bakso yang ia jual per kotak pun tergolong murah karena seharga Rp.30.000 sudah termasuk bumbu di dalamnya.

"Saya promosinya lewat sosial media, baik itu Whatsapp, Instagram, facebook. Alhamdulillah teman istri juga banyak ya, kan bakso identik sama cewek ya, jadi laris juga. Bahkan saya juga sudah punya beberapa langganan," paparnya.

Tak jarang pula dirinya membawa bakso dagangannya saat latihan dan menawarkannya kepada teman-temannya di lapangan.

Eka mengakui, ia bisa meraup keuntungan bersih Rp.5000 dari setiap kotak yang ia jual.

Tak heran, Eka menjelaskan hasil jualan bakso cukup untuk biaya bulanan ia dan keluarga kecilnya bahkan sanggup membayar angsuran mobilnya.

"Alhamdulillah lewat dagang bakso saya bisa bayar sisa angsuran mobil saya yang sisa satu tahun. Saya juga tidak sampai menjual aset akibat pandemi ini. Saya bersyukur, ini juga rejeki anak saya ya. Padahal angsuran mobil itu Rp. 3 jutaan, belum lagi biaya untuk keperluan anak," tambahnya.

Baca juga: Mengenal Niacinamide Bahan yang Kerap Ada di Produk Skincare, Ini Manfaat dan Efek Sampingnya

Lanjutnya, jika melakukan perhitungan biaya keluar, ia harus merogoh kocek setiap bulannya sebesar Rp.6 jutaan.

Berkat jualan bakso ia bisa meraih rejeki Rp. 9-10 juta per bulanan.

"Sehari paling sedikit saya bisa meraih untung Rp.300.000. Saya tidak gengsi jualan bakso, saya juga tidak malu, bahkan kadang saya bawa keranjang bawa bakso ke lapangan dan jualan, meski kadang muncul pertanyaan dari yang lain, pesepakbola jualan bakso?, saya tidak masalah. Yang penting halal," tutupnya. 

(Warta Kota/Rafsanjani Simanjorang)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved