Tukang Tambal Ban Bully Bocah Tunarungu

Korban Penganiayaan Tukang Tambal Ban di Pamulang, Anak Tunarungu Trauma: Di Pojokan Nangis Terus

ERN (13), anak laki-laki tunarungu korban penganiayaan di Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), mengalami trauma berat.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Yudi Nugroho (36), ayah anak tunarungu korban penganiayaan di rumahnya di Bambu Apus, Pamulang, Tangsel, Selasa (6/4/2021). Korban Penganiayaan Tukang Tambal Ban di Pamulang, Anak Tunarungu Trauma: Di Pojokan Nangis Terus. 

Laproran Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir 

TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - ERN (13), anak laki-laki tunarungu korban penganiayaan di Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), mengalami trauma berat.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, ERN diduga dianiaya oleh montir bengkel berinisal BB di dekat rumahnya di Bambu Apus.

Kejadian penganiayaan itu pada 18 Maret 2020.

Pengakuan saksi yang diterima ayah korban, Yudi Nugroho (36), anaknya dipukuli dan diinjak-injak sambil mengumpat oleh BB.

Peristiwa kekerasan itu sudah dilaporkan ke Polsek Pamulang dengan nomor laporan LP/187/K/III/2021/Sek Pam, pada 20 Maret 2021.

Yudi Nugroho (36), ayah anak tunarungu korban penganiayaan di rumahnya di Bambu Apus, Pamulang, Tangsel, Selasa (6/4/2021).
Yudi Nugroho (36), ayah anak tunarungu korban penganiayaan di rumahnya di Bambu Apus, Pamulang, Tangsel, Selasa (6/4/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Saat ditemui di kediamannya, Selasa (6/4/2021), Yudi menceritakan hal penganiayaan tersebut dan perubahan sikap anaknya.

Di antaranya, saat ERN diperlihatkan foto terduga pelaku, ia langsung memeragakan adegan seperti dipukul dan ditendang, bahkan sampai menjatuhkan diri.

Baca juga: Anak Tunarungu Dianiaya Montir Bengkel di Pamulang Trauma, Lakukan Ini Waktu Lihat Foto Pelaku

Baca juga: Ramadan Seminggu Lagi, Simak Panduan dan Niat Mandi Junub Sebelum Puasa Ramadan 1442 H

Baca juga: Terduga Teroris Condet Mantan Anggota Divisi Jihad FPI, Kuasa Hukum Rizieq: Itu Oknum

"Tuh anak saya langsung seperti itu pas dikasih lihat foto pelaku. Anak ini kan merekam kejadian yang dilihatnya dirasakannya," kata Yudi.

Yudi mengungkapkan, Perubahan sikap lain ERN adalah, ia memukul adiknya yang lebih kecil sata memarahi.

Hal yang tidak pernah dilakukan ERN sebelum kejadian penganiayaan terhadap dirinya.

"Sebelumnya enggak pernah mukul-mukul gitu," ujar Yudi.

Yudi juga sudah dua kali mendapati ERN duduk di sudut ruang rumah sambil menangis dan memukuli tembok.

Yudi menganggap tangisan tersebut adalah ekspresi anaknya yang tidak terima dianiaya, namun ia hanya bisa merenunginya.

"Di pojokan nangis, itu luapan anak saya," ujarnya.

Sementara, proses hukum di Polsek Pamulang masih berlanjut.

Kapolsek Pamulang, Kompol Prasetyo mengatakan, korban dan saksi sudah diperiksa.

Baca juga: Terduga Teroris Condet Mantan Anggota Divisi Jihad FPI, Kuasa Hukum Rizieq: Itu Oknum

"Sudah saya periksa pelapor dan korban, namun untuk korban harus didampingi guru sekolahnya yang bisa mengartikan bahasanya," ujar Prasetyo.

Dirundung hingga Berkali-kali Dianiaya Tukang Tambal Ban

Seorang anak tunarungu berinisal ERN berusia 13 tahun dianiaya sorang montir bengkel berinisial BB tambal ban hingga memar badannya di sekitar rumah di kawasan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Yudi Nugroho (36) ayah korban, mengatakan, anaknya sudah berkali-kali dianiaya orang yang sama.

Pertama terjadi pada November 2020.

Baca juga: Bayi 36 Hari di Aceh Meninggal Diduga Dianiaya Kakeknya, Penampakan Jasad Korban Viral di Medsos

Saat itu Yudi melihat anaknya hendak dilempari batu oleh BB tanpa alasan.

"Ngelihat anak saya mau dilemparin batu sama pelaku. Saya damperin saya tanya anak saya salah apa enggak ngaku," ujar Yudi di rumahnya, Selasa (6/4/2021).

Saat itu, Yudi tidak terlalu mengambil pusing dan menyelesaikan segera dengan meminta maaf.

Yudi mengira pelaku belum mengenal anaknya yang tunarungu sehingga merasa terganggu dengan cara komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh.

Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Klaim Stok Komoditas Menjelang Ramadan 1442 H Aman

"Kalau anak saya punya salah, saya minta maaf, anak saya saya suruh minta maaf, sudah tuh," ujarnya. 

Sebulan kemudian, BB berulah lagi dengan menyebut ERN telah mengganggunya. 

"Kedua, saya kan dulu di ruko, dia nyamperin ke saya, dia bilang anaknya ganggu nih, saya tanya ganggunya apa, dia pergi," ujarnya. 

Ulah BB berulang dengan pola yang sama.

Yudi hanya bisa mengelus dada.

Montir bengkel itu memang sudah terkenal arogan di lingkungan.

"Kejadian ketiga, dia bilang lagi anak saya ganggu, saya minta penjelasan, bagaimana saya mau didik anak saya kalau kesalahannya enggak tahu," kata Yudi.

Yang teranyar, pada 18 Maret 2021, Yudi sempat curiga saat melihat badan anaknya penuh memar merah.

Di pikirannya, bekas merah itu akibat alergi. Namun keterangan tetangga membuatnya kaget dan marah.

Sang tetangga, melihat ERN dipukuli dan diinjak-injak oleh BB sambil mengumpat.

"Jumat malam, 19 Maret, saksi datang, pak saya mau nyampaikan pas kamis kemarin ada pemukulan di kontrakan saya, anak bapak dipukuli."

"Anak bapak diinjak-injak, nangis, keluar kata kasar," papar Yudi.

Dari balik kediamannya, saksi melihat peristiwa memilukan itu dan mengetahui pelakunya yang tidak lain adalah BB.

Baca juga: 71 Sekolah di Bekasi Ajukan Izin Gelar Pembelajaran Tatap Muka

"Selesai pemukulan itu, dia meninggalkan korban, saksi sempat membuka pintu. Pas sudah selesai, pelaku ninggalin korban, korban sempoyongan," ujar Yudi.

Mendengar pengakuan tetangganya, Yudi menanyai anaknya soal pemukulan itu.

"Saya interogasi anak, kamu ribut sama siapa. Akhirnya dia nunjuk di situ, benar sesauai keterangan saksi. Siapa yang melakukan dia nunjuk ke situ (bengkel pelaku)."

"Saya tunjukin ke saksi fotonya, benar orang itu katanya," ujarnya.

Setelah bulat sangkaan Yudi, ia melaporkan kejadian penganiayaan anaknya ke Polsek Pamulang.

Laporanpun terbit dengan nomor LP/187/K/III/2021/Sek Pam. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved