Pembelajaran Tatap Muka
Tak Bisa Tutupi Bahagia Anaknya Besok Sekolah, Sriatun: Kelamaan Sekolah Online Kami yang Repot
Orangtua murid, Sriatun (41) merasa senang ketika anaknya yang bersekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Cipete Utara,
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Dibagi 2 sesi
Tri menjelaskan siswa-siswi yang diizinkan masuk dari tingkat 4 sampai kelas 6 sd.
Tiga tingkatan itu memiliki jumlah total 247 siswa. Dari jumlah itu, sebanyak 192 siswa akan mengikuti pembelajaran tatap muka.
Kegiatan ptm ini terbagi ke dalam 2 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB dan kedua dimulai pada pukul 09.30 WIB sampai 11.30 WIB.
Baca juga: Tak Khawatir, Orangtua Murid Ini Bahagia Putrinya Belajar di Sekolah Besok: Sumpah Senang Banget

Sistem pembelajaran di kelas menggunakan metode blended learning. Artinya, pembelajaran yang menggabungkan sistem online dan offline.
Tri berharap agar tim dapat bekerja dengan baik dan kegiatan perdana ini bisa berlangsung lancar.
Kita berusaha untuk siap karena ini suatu amanah juga yang harus kita laksanakan. Segala daya kita upayakan untuk mengajak tim bisa bekerja dengan kompak. Mudah-mudahan sukses," ujarnya.
78 persen orangtua setuju

Kepala SDN 15, Tri Cahyadi mengatakan hanya tiga tingkatan yang bisa mengikuti kegiatan belajar tatap muka. Dari kelas 4 sampai kelas 6.
Jumlah total siswa dari tiga tingkatan itu sebanyak 247 siswa. Dari jumlah total itu, sebanyak 192 siswa yang diizinkan masuk oleh orangtuanya.
Baca juga: Kepala Sekolah SDN 15 Cipete Utara: 78 Persen Orangtua Siswa Setuju Belajar Tatap Muka Dibuka
"Orangtua yang setuju sekitar 78 persen," ujar Tri kepada TribunJakarta.com di ruang kerjanya pada Selasa (6/4/2021).
Tri mengatakan sebelum ditetapkan menjadi salah satu sekolah piloting atau uji coba pembelajaran tatap muka, pihaknya sudah membagikan surat pernyataan kepada orangtua murid sekitar 2 bulan yang lalu.
Surat pernyataan ini dibagikan agar pihak sekolah bisa bersiap bila sekolah tatap muka dibuka.
Setelah ditetapkan menjadi sekolah piloting, ada penambahan orangtua yang setuju pembelajaran tatap muka.
"Ternyata setelah ada kebijakan sekolah piloting ini, ada orangtua yang berubah pendirian. Tadinya tidak mengizinkan, sekarang jadi mengizinkan. Jumlah siswa yang sekarang itu terbaru," lanjutnya.