Pembelajaran Tatap Muka
Hari Pertama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Siswa SMKN 2 Jakarta Antusias
Siswa SMKN 2 Jakarta Pusat tampak antusias saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka yang berlangsung hari ini
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Siswa SMKN 2 Jakarta Pusat tampak antusias saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka yang berlangsung hari ini Rabu (7/4/2021).
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pukul 07.00 WIB, beberapa siswa ada yang menggunakan jasa ojek online dan diantarkan oleh orang tuanya.
Saat masuk ke pintu utama SMKN 2 Jakarta, para siswa wajib dicek suhu tubuhnya.
Di sana terdapat guru-guru yang bertugas mengecek suhu tubuh para siswa.
Setelah itu, para siswa wajib mencuci tangan di wastafel yang disediakan dekat gerbang utama.
"Senang banget karena bisa bertemu teman-teman," kata Farah, siswa SMKN 2 Jakarta, di lokasi.
"Karena sudah bosan setahun belajar dari rumah," lanjut dia.
Farah mengatakan tak khawatir ihwal Covid-19.
Sebab, kata dia, dirinya menggunakan masker dan membawa hand sanitizer.
"Khawatir sih sekarang tidak, karena yang penting membawa masker dan hand sanitizer saja," tutup dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan bakal menerapkan uji coba pembelajaran tatap muka di 100 sekolah mulai 7 April 2021.
Rencananya, uji coba dilakukan hingga 29 April 2021 di sekolah swasta dan negeri yang tersebar di lima wilayah di Jakarta.
Lalu, bagaimana mekanisme pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang bakal diterapkan?
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman, mengatakan uji coba masih bersifat terbatas, khususnya jenjang Sekolah Dasar.
Sebab, uji coba pembelajaran tatap muka belum diterapkan untuk siswa kelas satu hingga tiga SD.
"Siswa yang mengikuti tatap muka yaitu kelas 4, 5, 6 SD, kelas 7, 8, 9 SMP, dan kelas 10, 11, 12 untuk SMA dan SMK," ucapnya, Senin (5/4/2021).
Kemudian, sekolah bakal dibuka selama tiga hari dalam sepekan, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat.
"Untuk hari Selasa dan Kamis sekolah dilakukan penyemprotan disinfektan," ujarnya.
Untuk meminimalisir penularan Covid-19, jumlah siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah juga bakal dibatasi.
Setiap siswa pun nantinya hanya akan masuk satu hari dalam sepekan.
"Jadi hari pertama siswa yang masuk kelas 4, 7, dan 10. Hari kedua siswa yang masuk kelas 5, 8, dan 11," kata dia.
Baca juga: 85 Sekolah di Jakarta Hari Ini Gelar Uji Coba Belajar Tatap Muka
Baca juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini: Porto Vs Chelsea dan Bayern Vs PSG
"Lalu, hari ketiga yang masuk kelas 6, 9, dan 12," tambahnya menjelaskan.
Selain itu, para siswa dan siswi juga harus mendapat restu dari orang tua agar bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
Baca juga: Hasil Liga Champions: Real Madrid Hajar Liverpool 3-1, Wonderkid Vinicius Junior Cetak Brace
Baca juga: Santri Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji, Warga Emosi Bakar Bangunan Tempat Mengaji
"Siswa yang boleh masuk maksimal 50 persen dari jumlah siswa dan diizinkan oleh orang tua," tuturnya.
Meski persiapan matang telah dilakukan dan mengklaim tak ada protes dari pihak orang tua, namun Dinas Pendidikan DKI masih enggan membeberkan daftar 100 sekolah yang bakal dibuka.
"Nanti saja kalau sudah final ya," kata Momon.