Pembelajaran Tatap Muka
Kepala Dinas Pendidikan Jelaskan Alasan Hanya Siswa Kelas 12 SMKN yang Ikut Pembelajaran Tatap Muka
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Nahdiana, menjelaskan alasan mengapa hanya kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Nahdiana, menjelaskan alasan mengapa hanya kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Jakarta yang mengikuti pembelajaran tatap muka.
Hal pertama yang menjadi fokusnya yakni dar izin para wali murid SMKN 2 Jakarta.
"Karena mereka yang membutuhkan pembelajaran yang sifatnya praktik, jadi izin orang tua perlu dan guru-guru dengan baik menjelaskannya," kata Nahdiana, di SMKN 2 Jakarta Pusat, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Wagub Ahmad Riza Patria: Uji Coba Belajar Tatap Muka di 85 Sekolah Dievaluasi 2 Bulan Mendatang
Selain itu, kata dia, siswa kelas 12 SMKN 2 Jakarta harus memperoleh sertifikat setelah lulus dari sekolahnya.
"Mereka akan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan bukan oleh sekolah, tapi oleh lembaga sertifikasi profesi," kata Nahdiana.
"Ini yang mereka butuhkan ketika selesai sekolah," lanjutnya.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma beserta jajarannya pun telah meninjau proses pembelajaran di sekolah tersebut.
Dhany juga berpesan untuk para orang tua murid agar mengawasi putra-putrinya selama pembelajaran tatap muka.
"Kalau bisa dipantau di rumah, tidak perlu aktivitas di luar rumah yang berpotensi pada penyebaran Covid-19," kata dia, di lokasi.
Baca juga: Wagub DKI Ahmad Riza Patria Sebut Buka Bersama Tak Dilarang, Tapi Protokol Kesehatan Wajib Dilakukan
"Tetap awasi perkembangan anak dan dampingi agar aman serta nyaman belajar di sekolah," lanjutnya.
Dia melanjutkan, orang tua murid pun berperan besar terhadap semangat anaknya untuk bersekolah.
"Orang tua murid berilah perhatian dan motivasi selama pandemi Covid-19 seperti sekarang, agar putra-putrinya selalu semangat," jelas Dhany.
Kepala Sekolah SMKN 2 Jakarta, Murni Astuti, mengatakan ada 45 siswa di hari pertama pembelajaran tatap muka tersebut.
"Siswa yang disetujui orangtuanya ada 45 dari seluruh siswa berjumlah 670," kata Murni, saat diwawancarai di SMKN 2 Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, hari ini.