Belasan ABG Jajakan Diri via Aplikasi: Kerjasama dengan Hotel, Tawarkan Harga Murah untuk Pria Lokal

Belasan ABG diamankan usai terungkap menjajakan diri via aplikasi Michat. Mereka diduga bekerjasama dengan pihak hotel tempat eksekusi.

Editor: Elga H Putra
Husni Husein/TribunnewsSultra
Belasan ABG di Kendari diamankan usai terungkap menjajakan diri via aplikasi Michat. Mereka diduga bekerjasama dengan pihak hotel tempat eksekusi dan menawarkan harga lebih murah pagi pria lokal yang ingin menggunakan jasanya. 

Gusti menuturkan, pihaknya meminta keterangan mereka untuk melakukan penyelidikan selanjutnya.

Termasuk, apakah ada mucikari yang mengelola para ABG tersebut terjun ke prostitusi online.

“Kami masih mengumpulkan bukti-bukti sehingga kita sama-sama dapat mengungkap otak di balik praktik prostitusi online ini," kata dia.

Ilustrasi Prostitusi
Ilustrasi Prostitusi (Tribunnews.com)

Harga untuk Tamu Lokal Lebih Murah

Gusti menuturkan para ABG ini tak hanya melayani pria lokal, namun juga para warga asing yang ingin memuaskan hasrat seksualnya di Kota Kendari.

Tarif yang ditawarkan sebesar Rp 500 ribu hingga Rp2 juta bagi warga asing melalui perantara pihak hotel.

Kebanyakan warga negara asing yang berkunjung berasal dari Cina.

Sementara tarif Rp400 ribu untuk warga lokal yang berkunjung di hotel setelah sebelumnya memesan melalui aplikasi Michat.

Dalam kasus ini, polisi juga meminta keterangan dari pemilik hotel tempat 11 remaja itu menjajakan tubuh mereka ke pelanggan atau pria hidung belang.

Saat ini, Manager Hotel itu sudah dimintai keterangan ke Polsek.

Sebab, dari keterangan awal pemilik hotel telah mengetahui praktek diduga jaringan prostitusi online tersebut.

"Dari keterangan pemilik hotel, para ABG ini ada yang baru menginap sehari dan ada yang seminggu berada di situ," kata Gusti.

Bahkan, lanjut dia, pemilik hotel pernah menawarkan para ABG itu kepada tamu yang berkunjung.

Hasil Pengembangan Kasus Serupa

Terbongkarnya prostitusi online para ABG di salah satu hotel di Kota Kendari ini hanya sebulan berselang setelah Polsek Baruga mengungkap dugaan kasus prostitusi online siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved