Kebakaran di Pasar Kambing Diduga karena Korsleting Listrik
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengatakan korsleting listrik diduga bersumber dari lapak
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Penyebab kebakaran yang menghanguskan ratusan lapak pedagang di antara Pasar Kambing dan Pasar Lontar, Jakarta Pusat, diduga dari korsleting listrik.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengatakan korsleting listrik diduga bersumber dari salah satu lapak pedagang perabot.
"Diduga kebakaran berasal dari korsleting Listrik pada lapak perabotan di Pasar Lontar," kata Asril, saat dikonfirmasi, Jumat (9/4/2021).
"Api diketahui oleh warga sudah membesar dan warga berusaha memadamkan. Tapi api tidak berhasil dipadamkan dan menghubungi kami," lanjutnya.
Dia melanjutkan, pihaknya mengerahkan 85 personel untuk memadamkan api.
Namun, terjadi hambatan saat petugas memadamkan api karena akses ke lokasi jalannya sempit.
"Akses jalannya sempit dan ondisi jalan menuju lokasinya macet," ucap dia.
Tapi beruntung api berhasil dipadamkan sehingga tidak ada korban jiwa.
Sekira 130 lapak pedagang di antara Pasar Kambing dan Pasar Lontar, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, diduga hangus terbakar pada Kamis (8/4/2021).
Baca juga: Rumah DPO Terduga Teroris Arif Rahman di Pesanggrahan Sepi
Baca juga: 130 Lapak di Pasar Kambing Terdampak Kebakaran
Baca juga: Wakil Wali Kota Blusukan ke Pasar Anyar Cek Pasokan Pangan Menjelang Ramadan 1442 H
Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DWP DKI Jakarta, Pepen.
"Kami dapat informasi lapak yang terbakar ada sekira 130," kata Pepen, saat ditemui di lokasi, pada Jumat (9/4/2021).
Pepen melanjutkan, saat ini pedagang yang terdampak kebakaran tidak dapat berjualan.
"Karena lapaknya hangus ini. Rata dengan tanah," ucapnya.
Dia berharap, pemerintah dapat membantu para pedagang yang terdampak kebakaran.
"Supaya mereka bisa berjualan lagi. Apalagi ini mau menjelang ramadan, mereka pasti lebih banyak kebutuhan," tutur Pepen.