Ribut Masalah Pembagian Hasil, Istri Penjaga Warteg di Bekasi Tewas Gantung Diri di Pintu Kontrakan

Istri penjaga warteg tewas gantung diri di pintu kontrakan Jalan Damar 2, Pekayon Jaya, Kota Bekasi, aksi bunuh diri diduga akibat masalah keluarga

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Polres Bekasi Kota
Tim identifikasi Polres Metro Bekasi Kota melakukan olah TKP di rumah kontrakan daerah Pekayon tempat kejadian bunuh diri wanita muda berinisial WR. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN -  Wanita muda berinisial WR (24), ditemukan tewas gantung diri di pintu kamar rumah kontrakan Jalan Damar 2, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (9/4/2021).

Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, WR ditemukan gantung diri di pintu kontrakan tempat tinggalnya pagi tadi.

"Koban pertama kali ditemukan oleh ibunya, lalu dilaporkan ke suaminya bernama Sudarmono (32) yang tengah bekerja menjaga warteg," kata Erna saat dikonfirmasi.

Mendengar teriakan histeris sang ibu mertua, Sudarmono lalu berusaha menghampiri.

Dia kemudian mendapati istrinya sudah dalam keadaan gantung diri.

Kabag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing
Kabag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing (WARTA KOTA/Rafsanzani Simanjorang)

WR gantung diri dengan cara mengaitkan tali rafia ke ventilasi pintu kontrakan yang diikat ke leher.

Kondisinya pada saat ditemukan sudah tidak sadarkan diri.

Baca juga: Rumah dan Kontrakan Jadi Tempat Isolasi, Gugus Tugas Kelurahan Ciracas Sempat Dapat Penolakan Warga

Baca juga: Diterapkan Mulai 6 Mei, Masyarakat Bisa Urus SIKM di Kelurahan: Berikut Kriterianya

Baca juga: Info Terbaru Seleksi CPNS dan PPPK 2021 dari Menpan RB, 1.275.387 Formasi Dibuka, Simak Jadwalnya

"Suami korban kemudian berusaha menolong dengan melepaskan ikatan tali yang menjerat leher istrinya," ucap Erna.

Setelah dilepaskan, luka bekas jeratan di leher tampak terlihat melingkar.

Sudarmono kemudian berusaha membawa WR ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Sempat dibawa ke rumah sakit tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan," ucap Erna.

Adapun dari keterangan pihak suami, WR nekat melakukan aksi bunuh diri diduga akibat permasalahan keluarga.

WR dan suami diketahui membuka usaha warteg dengan orangtuanya.

Tetapi belakangan terdapat permasalahan terkait bagi hasil untung usaha yang dijalankan bersama.

"Dari keterangan suaminya, WR ini belakang sedang banyak pikiran terkait permasalahan usaha warteg yang dijalankan bersama keluarganya," ucap Erna.

Baca juga: Rumah dan Kontrakan Jadi Tempat Isolasi, Gugus Tugas Kelurahan Ciracas Sempat Dapat Penolakan Warga

Dari permasalahan itu lanjut Erna, WR kerap terlihat marah-marah dan cenderung murung akibat tekanan masalah usaha warteg.

"Mengenai pembagian hasil warung nasi dan korban terlihat sejak itu sering marah-marah," terang Erna.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved